Anda pernah kecopetan? Anda merasa sudah waspada, menyimpan dompet dan HP anda dengan baik, tapi masih tetap kecopetan? Ada baiknya anda menyimak tips menghindari kecopetan langsung dari si tukang copet.
Vivanews bertemu dan mewawancarai Irfan (bukan nama sebenarnya), seorang tukang copet yang sudah 10 tahun lebih melakukan aksinya. Kepada Vivanews, tukang copet yang kerap beraksi di daerah Jakarta Selatan ini membagi pengalamannya, juga memberi saran agar terhindar dari kecopetan.
1. Selalu wasapada
Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Tapi ketahuilah, alasan utama barang berharga anda pindah ke tangan pencopet adalah karena anda lengah. Irfan, si tukang copet, mengaku, sebelum menjalankan aksinya ia sering mengamati orang-orang disekitarnya. Orang yang sedang mengantuk, sedang terburu-buru, asyik mengobrol atau sedang disibukkan dengan sesuatu, adalah sasaran yang empuk baginya. “Soalnya pikiran mereka lagi nggak disitu, lagi nggak konsen, jadi gampang mengambilnya”, jelas Irfan.
Irfan bercerita, ia kerap beraksi bersama sejumlah temannya. Aksi ramai-ramai ini seringkali bertujuan untuk memecah konsentrasi korban. Misalnya, salah satu anggota komplotan ini sengaja menabrak dan memancing korban supaya marah. Nah, ketika sang korban sedang marah, otomatis ia tidak lagi memperhatikan barang bawaannya. Saat itulah, kawan-kawan sang copet mengambil barang milik korban, sementara si penabrak terus melayani kemarahan korban. Modus ini biasanya dipakai jika keadaan tidak terlalu ramai.
Orang-orang yang mau turun dari kendaraan umum juga mesti hati-hati. Karena saat itu lah waktu yang tepat bagi para copet untuk menjalankan aksinya. Saat mau turun dari bis, anda harus melewati orang-orang yang berjejal di pintu, juga sedang konsentrasi penuh untuk turun dan menapakkan kaki di tanah. Bisa-bisa sebelum melangkah di jalan, HP anda sudah berpindah tangan.
2. Perhatikan cara membawa tas/ barang anda
Menaruh dompet atau HP di saku celana rasanya seperti menawarkan barang berharga anda kepada para pencopet, apalagi jika sedang berada di keramaian.
Cara membawa tas juga menentukan mudah atau sulitnya si copet beraksi. Tas yang disampirkan di tangan, atau tas yang digendong di belakang adalah posisi yang menyenangkan untuk dicopet.
Usahakanlah untuk selalu menggendong tas di bagian depan tubuh, dan peluklah tas anda jika anda terpaksa melewati kerumunan orang. Ada baiknya dompet atau HP tidak ditaruh begitu saja di dalam tas, tapi selipkan di dalam map, atau kantung yang lebih besar sebelum dimasukkan ke tas.
Copet selalu beraksi di keramaian. Jam pergi dan pulang kantor di kendaraan umum, jam makan siang di tempat-tempat makan, tanggal muda di mal, atau menjelang hari raya, juga tempat-tempat pameran dan konser adalah waktu ideal untuk mencari korban.
• VIVAnews
Vivanews bertemu dan mewawancarai Irfan (bukan nama sebenarnya), seorang tukang copet yang sudah 10 tahun lebih melakukan aksinya. Kepada Vivanews, tukang copet yang kerap beraksi di daerah Jakarta Selatan ini membagi pengalamannya, juga memberi saran agar terhindar dari kecopetan.
1. Selalu wasapada
Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Tapi ketahuilah, alasan utama barang berharga anda pindah ke tangan pencopet adalah karena anda lengah. Irfan, si tukang copet, mengaku, sebelum menjalankan aksinya ia sering mengamati orang-orang disekitarnya. Orang yang sedang mengantuk, sedang terburu-buru, asyik mengobrol atau sedang disibukkan dengan sesuatu, adalah sasaran yang empuk baginya. “Soalnya pikiran mereka lagi nggak disitu, lagi nggak konsen, jadi gampang mengambilnya”, jelas Irfan.
Irfan bercerita, ia kerap beraksi bersama sejumlah temannya. Aksi ramai-ramai ini seringkali bertujuan untuk memecah konsentrasi korban. Misalnya, salah satu anggota komplotan ini sengaja menabrak dan memancing korban supaya marah. Nah, ketika sang korban sedang marah, otomatis ia tidak lagi memperhatikan barang bawaannya. Saat itulah, kawan-kawan sang copet mengambil barang milik korban, sementara si penabrak terus melayani kemarahan korban. Modus ini biasanya dipakai jika keadaan tidak terlalu ramai.
Orang-orang yang mau turun dari kendaraan umum juga mesti hati-hati. Karena saat itu lah waktu yang tepat bagi para copet untuk menjalankan aksinya. Saat mau turun dari bis, anda harus melewati orang-orang yang berjejal di pintu, juga sedang konsentrasi penuh untuk turun dan menapakkan kaki di tanah. Bisa-bisa sebelum melangkah di jalan, HP anda sudah berpindah tangan.
2. Perhatikan cara membawa tas/ barang anda
Menaruh dompet atau HP di saku celana rasanya seperti menawarkan barang berharga anda kepada para pencopet, apalagi jika sedang berada di keramaian.
Cara membawa tas juga menentukan mudah atau sulitnya si copet beraksi. Tas yang disampirkan di tangan, atau tas yang digendong di belakang adalah posisi yang menyenangkan untuk dicopet.
Usahakanlah untuk selalu menggendong tas di bagian depan tubuh, dan peluklah tas anda jika anda terpaksa melewati kerumunan orang. Ada baiknya dompet atau HP tidak ditaruh begitu saja di dalam tas, tapi selipkan di dalam map, atau kantung yang lebih besar sebelum dimasukkan ke tas.
Copet selalu beraksi di keramaian. Jam pergi dan pulang kantor di kendaraan umum, jam makan siang di tempat-tempat makan, tanggal muda di mal, atau menjelang hari raya, juga tempat-tempat pameran dan konser adalah waktu ideal untuk mencari korban.
• VIVAnews
Comments
Post a Comment