Trailer ‘Cowboys in Paradise’ yang berdurasi 2 menit ini beredar pertama kali di kalangan pengguna internet mengisahkan tentang kehidupan dan aktivitas gigolo penjaja cinta yang digambarkan memiliki ciri phisik yang khas, yaitu berkulit hitam legam.
Heboh film dokumenter Cowboy In Paradise yang diduga merupakan hasil produksi secara ilegal yang bukan merupakan dokumenter, melainkan hanya dokumentasi sang pembuatnya, Armit Virmani yang dibuat pada saat berlibur ke Bali, mengingat kunjungan sang sutradara disinyalir menggunakan visa turis.
Tak pernah ada izin pembuatan film dokumenter tersebut dan pihak kepolisian menduga adanya pelanggaran UU Perfilman, yaitu UU No 8 Tahun 1992 tentang Perfilman, karena proses produksi film ini sendiri tidak berijin, demikian seperti diuraikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar.
Sementara Armit Virmani, sang pembuat film ‘Cowboy in Paradise’ merasa khawatir akan keselamatan pihak yang berada di dalam film yang dibuatnya, setelah diberitakan bahwa kepolisian Bali menangkap 28 gigolo dalam sebuah penggerebekan termasuk para gigolo yang dikisahkan dalam film kontroversial tersebut, sejak cuplikan film ini dirilis 26 April lalu. “Perburuan terhadap para gigolo di pantai Bali, amat menyedihkan,” ungkap sutradara film ‘Cowboy in Paradise’ Amit Virmani yang berkewarganegaraan Singapura ini, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/4)
Trailer ‘Cowboys in Paradise’ yang berdurasi 2 menit ini beredar pertama kali di kalangan pengguna internet mengisahkan tentang kehidupan dan aktivitas gigolo penjaja cinta yang digambarkan memiliki ciri phisik yang khas, yaitu berkulit hitam legam karena seringnya berjemur di bawah terik matahari dan berambut panjang di Pantai Kuta, Bali.
Dengan beredarnya secara meluas di kalangan pengguna internet, film ini dianggap membelokan pencitraan tentang Bali itu sendiri, dimana para turis wanita mancanegara yang berdatangan ke Bali karena keindahannya yang seperti surga. Namun semua impian itu adalah semu belaka, pada akhirnya mitos tentang surga itu berantakan dan penonton akan diberikan realita kalau surganya selalu berada pada konotasi yang berbeda, demikian seperti diungkapkan Armit dalam situs miliknya.
Cowboy in Paradise yg menghebohkan itu di YouTube
Comments
Post a Comment