Skip to main content

Posts

Showing posts with the label TERORISME

Banyak Peluru di Ruko, Teroris Tewas di Bilik

Berdasarkan pemeriksaan di TKP, ditemukan banyak lobang bekas peluru di bilik warung internet Ruko Multiplus, Pamulang, Tangerang. Hal ini disampaikan Kombes Pol Amir Kamil dari Badan Balistik Metalurgi Mabes Polri usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Amir menambahkan ada sebuah senjata jenis revolver 38 di lokasi bilik nomor 9 warnet itu. Dia memastikan terjadi perlawanan yang diberikan tersangka teroris di lokasi. Selain lobang juga ditemukan banyak selongsong peluru. “Tidak ada bom, baku tembak, teroris membalas,” jelas Amir ujarnya usai olah TKP di Ruko Multiplus, Jalan Siliwangi Blok A1, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/3/2010). Namun dia menolak memberikan informasi lebih lanjut. “Laporan ini diserahkan ke Kapolri,” tambahnya. Sementara itu seorang ahli senjata Mabes Polri AKBP Maruli Simanjuntak, menambahkan di tempat kejadian juga banyak ceceran darah dan lobang-lobang bekas peluru di bilik. Tersangka yang menurut Mabes Polri diketahui be

Warga Terus Berdatangan ke Lokasi Penggrebekan

Warga terus berdatangan ke lokasi penggrebekan seorang pria yang diduga teroris di Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, sehingga menimbulkan kemacetan panjang ke lokasi tersebut. Pemantauan ANTARA di tempat kejadian perkara (TKP), arus lalu lintas dari arah bundaran Pamulang hingga di depan pusat perbelanjaan Pamulang Square, yang berjarak 10 meter dari lokasi kejadian macet total. Adapun dari arah berlawanan dari arah Jalan Pondok Benda, Pamulang II menuju Jalan Siliwangi, Pamulang, kendaraan roda dua dan empat bergerak merayap. Kemacetan panjang mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pondok Benda dari arah Serpong hingga bundaran Pamulang dekat kantor Wali Kota Tangsel, atau sebaliknya diperkirakan mencapai 3,1 km. Sementara di lokasi kejadian ratusan warga terus berdatangan melihat warung internet Multiplus tempat dimana terjadinya penggerebekan yang dilakukan tim Densus 88. Padahal, aparat kepolisian telah melarang mereka dengan membe

Teroris Pamulang Berperan Pasok Senjata & Dana

Mabes Polri mengungkapkan sebanyak lima teroris yang digerebek Detasemen Khusus Antiteroris (Densus 88) pada hari ini, merupakan teroris yang bertugas sebagai pemasok senjata dan pencari dana. "Jadi mereka itu diduga pemasok senjata dan pemasok dana," tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2010). Dari kelimanya, satu orang teroris berinisial YI atau M tewas tewas tertembak di penggerebekan warnet Multiplus. Dua tersangka yang tewas di Jalan Setiabudi, Pamulang, berinisial R dan H, yang tewas saat melarikan diri dengan motor Suzuki Thunder. Kemudian dua lainnya, BR alias AH, SB alias I, tertangkap dalam penggerebekan di Gang Asem, Pamulang. "Saat ini masih dalam pemeriksaan," terang Edward. Sehingga total teroris yang berhasil ditangkap hidup dan mati oleh Densus 88 sebanyak 26 orang. Termasuk teroris di Aceh

Tewasnya Dulmatin Masih Perlu Pembuktian

Kepastian tewasnya gembong teroris Dulmatin dalam baku tembak dengan aparat kepolisian di Pamulang, Tangerang, Banten, Selasa, masih perlu dibuktikan, kata Kepala Desk Antiteror Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai. Saat dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, ia mengatakan, kepastian tersangka yang tewas adalah Dulmatin, masih menunggu proses identifikasi dari pihak Mabes Polri. Dalam penggerebekan di Jl Siliwangi, aparat Densus 88 menembak mati seorang lelaki. Lelaki itu ditembak di lantai dua, yang diduga sebagai Dulmatin. Sementara dalam penggerebekan di Gang Asem, Jl Setiabudi, tidak jauh dari Jl Siliwangi, pasukan Densus 88 menembak dua orang, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya terkapar bersimbah darah di tengah jalan dalam posisi tertelungkup. "Memang salah satunya diduga sebagai Dulmatin itu sendiri, tapi itu masih perlu pembuktian lebih jauh dari tim identifikasi Mabes Polri," kata Ansyaad. Dulmatin sudah kerap kali dikabarkan tewas di Fi

Pelaku Teroris Melepaskan Tembakan

Ketua Tim Forensik Mabes Polri, Kombes Amri Kamal mengatakan, pelaku teroris yang ditembak Tim Densus 88 di warnet Multiplus, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa, sempat melepaskan tembakan hingga akhirnya petugas membalas. "Pelaku membawa senjata saat berada di dalam warnet," kata Amri Kamal usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Ruko Puri Pamulang,Tangerang, Selasa. Amri mengatakan saat Tim Densus 88 melakukan penggerebekan kemudian pelaku mengeluarkan senjata dan sempat melepaskan tembakan, maka petugas melakukan perlawanan. Namun begitu, dia belum dapat memberikan keterangan secara terinci tentang jenis yang dibawa pelaku, karena masih dalam penyelidikan. "Saya belum dapat menjelaskan tentang senjata yang digunakan pelaku, dan segera dilaporkan kepada Kapolri," katanya. Sebelumnya saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP) mendengar empat kali terdengar suara tembakan saat penggerebekan tim Densus 88 terhadap seo
UANG SURGA MAU PINJAM UANG? Akhir Aksi Sang Penebar Teror Liputan6.com, Jakarta: Bersama Doktor Azahari, Noordin M. Top, menebar teror di Tanah Air. Setelah sembilan tahun diburu dan kerap lolos dalam sejumlah penyergapan, teroris asal Malaysia ini tewas dalam penyergapan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9) pagi [baca: Kapolri: Noordin M. Top Tewas]. Lahir di Malaysia 41 tahun lalu, Noordin belajar dan mengajar di Madrasah Lukmanul Hakim yang didirikan Abdullah Sungkar. Di sinilah, Noordin mengenal Azahari. Dari sekolah ini pula muncul nama-nama Ali Ghufron, Amrozi, dan Imam Samudra, pelaku bom Bali pertama. Saat pemerintah Malaysia memburu pentolan Jamaah Islamiyah, Noordin dan Azahari lari ke Indonesia melalui Riau. Jika Azahari mahir merakit bom, Noordin dikenal piawai merekrut calon pelaku bom bunuh diri. Noordin juga melatih kelompok binaannya Thaifah Muqotilah atau pasukan tempur. Setelah perburuan panjang, Azahari tewas dalam pengepungan oleh tim Detasemen Khusus 88

Sama Dengan Azahari, Noordin Tak Pernah Lepas dari Pistol

UANG SURGA MAU PINJAM UANG? Sama Dengan Azahari, Noordin Tak Pernah Lepas dari Pistol Duo teroris asal Malaysia kini tamat. Noordin M Top dipastikan tewas, menyusul sekondannya yang tewas lebih dahulu Dr Azahari. Tapi dari pasangan teroris asal negeri jiran ini ternyata memiliki ciri yang sama. Keduanya selalu memegang pistol. "Noordin sama dengan Azahari, senjata api jenis Baretta tidak pernah lepas dari badannya," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9/2009). Bukan hanya itu saja, keduanya juga menyiapkan pertahanan yang sama, mereka menyimpan peluru yang banyak di saku jaketnya. "Demikian juga pelurunya dimasukkan ke bajunya," terang Kapolri. Hidup dalam buruan, membuat Noordin selalu waspada. Selain itu bersama kelompoknya dia juga memegang senjata jenis lain. "Ada M 16 dan granat serta bom tangan yang siap ditarik pemicunya," jelas Kapolri. Untuk melumpuhkan Noordin dan t

Da'i: Pemulangan Jasad Noordin Setelah Polisi Menyelesaikan Proses Hukumnya

UANG SURGA MAU PINJAM UANG? Da'i: Pemulangan Jasad Noordin Setelah Polisi Menyelesaikan Proses Hukumnya Jasad gembong teroris Noordin M Top tidak bisa segera dibawa ke Malaysia. Tetapi harus melewati sejumlah proses terlebih dahulu termasuk soal proses hukum. "Harus selesai dahulu keperluan yang harus dibutuhkan polisi, Polri khususnya proses hukumnya itu dulu yang harus diselesaikan," kata Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar di RS Polri Sukamto, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2009). Dia mengaku kedatangannya ke RS Polri, selain untuk mengurus persoalan itu, juga mencari informasi mengenai Noordin, yang tentunya akan disampaikan ke sejumlah pihak yang berkepentingan. "Saya sebagai Dubes RI untuk Malaysia ada kepentingan menyampaikan informasi kepada pihak-pihak terkait di sana secara spesifik. Memang dia orangnya. Informasi awal ini akan dilanjutkan ke Kuala Lumpur. Kita juga menghubungi keluarganya di KL juga,"

Ditanya soal Noordin, Kapolri Angkat Dua Jempol

SANDRO GATRA Para petinggi Polri saat berbincang usai meninjau ruang jenasah RS Polri Jakarta, Kamis (17/9). JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri hanya mengangkat dua jempol sambil tersenyum lebar ketika ditanya wartawan apakah salah satu dari jenazah yang menjadi korban tewas penggerebekan tim Densus 88 di Jebres, Solo, merupakan gembong teroris paling dicari, Noordin M Top. Kapolri mengangkat dua jempol dari dalam mobil dengan kaca terbuka ketika meninggalkan RS Polri Sukanto, Jakarta Timur, seusai meninjau korban tewas di ruang jenazah. Namun, tidak jelas apa maksud dari dua jempol serta senyum lebar Kapolri tersebut. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna mengatakan, Kapolri akan menjelaskan dalam jumpa pers pukul 16.00 di Mabes Polri. Ia mengatakan, ada empat korban tewas yang dibawa ke RS Polri. Selain itu, ada tiga orang yang ditangkap hidup-hidup oleh Tim Densus 88, yaitu Bejo, Supono, dan Putri Munawaroh. "Masih

Kepala Polri Pastikan Noordin Tewas

AFP Noordin M Top diperkirakan tetap berada di Indonesia, lebih spesifiknya di Pulau Jawa. JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memastikan, satu dari empat korban tewas dalam penggerebekan oleh Tim Densus 88 di Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9), adalah gembong teroris yang selama ini dicari, Noordin M Top. Kepastian ini disampaikan Kapolri seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis sore ini. "Ya-ya-ya," ujar Kapolri sambil mengacungkan dua jempolnya dan tersenyum saat ditanya wartawan, apakah benar Noordin tewas dalam penggerebekan itu. Ditanya Kompas dari mana kepastian itu diperoleh, apakah melalui identifikasi DNA atau sidik jari, dia menjawab, "Nanti, penjelasannya di Mabes Polri sore ini." Kedatangan Kapolri ke Istana pun di luar jadwal, tetapi hal ini biasa dilakukannya tiap kali berlangsung operasi terorisme. Hal serupa dilakukan Kapolri seusai melakuka

Polri: Jibril Diperiksa Terkait Pendanaan Terorisme

Polri: Jibril Diperiksa Terkait Pendanaan Terorisme Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menegaskan, buronan kasus terorisme, Mohamad Jibril yang tertangkap di Pamulang, Tangerang, Banten terus diperiksa terkait aliran dana untuk terorisme. "Masalah pendanaan terkait dengan terorisme masih perlu dibuktikan. Sekarang ini, dia masih diperiksa, apa betul dia terlibat atau tidak," katanya di Jakarta, Rabu. Jika nantinya tidak terbukti, maka Jibril akan dilepaskan sedangkan jika terbukti maka akan diproses hukum. Sesuai dengan UU No 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme, maka polisi berwenang memeriksa seseorang selama tujuh hari. Jibril diduga terlibat pendanaan terorisme bersama dengan Al Khalil Ali, WN Arab Saudi yang kini ditahan Mabes Polri karena kasus yang sama. Polri sempat memasukkan nama Jibril kedalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme karena diduga terlibat sebagai penyandang dana ledakan bom di Hotel

Pembuat Situs 'Nur Din M Top' Pelaku Bom Bisa Dijerat Pasal Berlapis

Pembuat Situs 'Nur Din M Top' Pelaku Bom Bisa Dijerat Pasal Berlapis Situs yang menampilkan pengakuan peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton dilakukan oleh 'Nur Din M Top' diragukan kesahihannya. Namun demikian, polisi diminta untuk menyelidiki lebih lanjut siapa yang berada di belakang situs yang menghebohkan tersebut. "Perlu diteliti lebih jauh tingkat kebenarannya. Website itu bukan barang yang sulit untuk membuatnya. Tentu saja paara pakar yang bisa menentukan benar tidaknya situs tersebut," ujar pengamat intelijen Wawan Purwanto kepada detikcom, Rabu (29/7/2009) malam. Namun, saat ini, menurutnya bukan waktu yang tepat untuk berpolemik tentang kebenaran situs tersebut. Yang harus segera dilakukan adalah, segera melakukan pelacakan agar sang pembuat segera ditangkap, sukur-sukur pembuatnya adalah benar-benar Noordin M Top yangn selama ini memang sudah menjadi buronan. "Harus segera melacak situs-situs itu, kemudian siapa pe

Perjalanan Noordin M Top Berakhir di WC

Rumah yang menjadi tempat persembunyian Noordin M Top di Dusun Beji, Kedu, Temanggung Jawa Tengah. TEMANGGUNG, Polisi mengevakuasi mayat pria yang diduga Noordin M Top dari rumah Muhzuhri di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Mayat itu dievakuasi sejumlah polisi dari WC rumah Muhzahri, tempat pria yang diduga kuat sebagai Noordin M Top bersembunyi, Sabtu (8/8). Diduga Noordin tewas akibat ledakan bom yang dilakukan oleh polisi. Peristiwa evakuasi mayat buronan kelas satu mengakhiri perjuangan Tim Densus 88 dan juga akhir dari perburuan yang sudah dilakukan sejak peristiwa Bom Bali 2003. Sebuah sumber di kepolisian, mayat Noordin menggunakan ambulans akan dibawa ke Jakarta, setelah menjalani proses identifikasi.

Diawali Penangkapan Mozahri

Penggerebekan yang berujung kematian Noordin M Top ternyata diawali dari penangkapan terhadap Mozahri dan dua keponakannya, yakni Arif (38) dan Hendra (34). Dengan demikian, saat penggerebekan hanya ada Noordin seorang diri di rumah Mozahri di Kampung Beji, Desa dan Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Informasi yang didapat dari petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror di lokasi penggerebekan menyebutkan, kecurigaan terhadap Mozahri sebenarnya sudah lama. Hari Selasa (4/8) lalu, ia diketahui pulang bersama seseorang yang diduga kuat sebagai Noordin M Top. Mozahri menjemput Noordin dari Jepara. Sejak itu, Noordin tinggal di rumah Mozahri, dan tidak keluar-keluar lagi. Petugas Densus pun mencari celah untuk bisa melakukan penyergapan. Diperoleh informasi, Mozahri mengenal Noordin lewat anaknya yang bernama Tatak, yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. Jumat (7/8) sore kemarin, polisi menangkap Arif dan Hendra, dua keponakan Mozahri di luar rumah. Penangkapan

Noordin Sempat Berteriak Minta Tolong

The elusive Noordin is known to be a master at changing his looks, so police will need to conduct a DNA test first in order to confirm that they have got their man. -- PHOTO: INDONESIA NATIONAL POLICE TEMANGGUNG, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri hanya 10 menit di lokasi penggerebekan rumah milik Mozahri. Kepada wartawan, Bambang tidak memberikan keterangan. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmojo yang sampai saat ini masih di lokasi juga enggan memberikan keterangan, baik tentang penggerebekan itu, maupun kepastian, apakah benar yang tewas dalam penggerebekan itu adalah Noordin M Top, buron kakap yang dicari polisi selama ini. Informasi yang didapat dari anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror menyebutkan, korban tewas itu adalah Noordin M Top. Dia datang ke rumah Mozahri pada hari Selasa lalu. Ia dijemput Mozahri dari Jepara, Jawa Tengah. Saat penggerebekan, di dalam rumah itu memang hanya a