Naik Kereta
Gusdur telah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang.
“Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” ledek si dokter.
“Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” ledek si dokter.
“Anda jangan meremehkan kereta api , kereta itu cepet banget loh!” kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini.
“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?” tanya dokter.
“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?” tanya dokter.
“Oho.. Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat,” jawab Gusdur tak mau kalah.
“Gus dur mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat terbang itu jelas lebih cepat dari kereta api,” kata sang dokter lagi.
“Wah, dokter salah. Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat terbang ,” jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter.
Naik Pesawat
Humor Gus Dur kali ini dimulai ketika ada kebosanan saat berada dipesawat kepresidenan RI-01. Ceritanya Gus Dur saat itu sedang bersama Bill Clinton Presiden AS dan Jacques Chirac presiden Perancis untuk terbang ke suatu tempat .
Sudah lumrah jika sesama presiden sedang berkumpul …setiap presiden selalu ingin membanggakan kelebihan negerinya. Tidak lama kemudian presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan lalu dia berkata:
“Tau tidak … kita sedang berada diatas New York!”
Gus Dur (Presiden Indonesia): “Lho kok bisa tau sih?”"
“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya.
Tidak mau kalah , Jacques Chirac sang presiden Perancis, ,ikut menjulurkan tangannya keluar.
“Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sedikit angkuh .
Presiden Indonesia: “Wah… kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Gus Dur (Presiden Indonesia): “Lho kok bisa tau sih?”"
“Itu.. patung Liberty kepegang!”, jawab Clinton dengan bangganya.
Tidak mau kalah , Jacques Chirac sang presiden Perancis, ,ikut menjulurkan tangannya keluar.
“Tau nggak… kita sedang berada di atas kota Paris!”, katanya dengan sedikit angkuh .
Presiden Indonesia: “Wah… kok bisa tau juga?”
“Itu… menara Eiffel kepegang!”, sahut presiden Perancis tersebut.
Karena sudah dua kali di angkuhin sama Clinton dan Chirac,
Kini giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Wah… kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur.
Clinton dan Chirac : “Lho kok bisa tau sih?” berbarengan .
Kali ini jidat Clinton dan Chirac berkerut2 heran karena tahu Gus Dur itu kan tidak bisa melihat . “Ini… jam tangan saya hilang…”, jawab Gus Dur penuh kemenangan
Kini giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat…
“Wah… kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”, teriak Gus Dur.
Clinton dan Chirac : “Lho kok bisa tau sih?” berbarengan .
Kali ini jidat Clinton dan Chirac berkerut2 heran karena tahu Gus Dur itu kan tidak bisa melihat . “Ini… jam tangan saya hilang…”, jawab Gus Dur penuh kemenangan
Prajurit Terberani
Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara sedang “berdiskusi” tentang prajurit siapa yang paling berani.Dan kebetulan di sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan sedang berenang mencari makan …
Bill Clinton: Kalau Anda tahu … prajurit kami adalah yang terberani di seluruh dunia … Mayor .. sini deh … coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.
Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia “The Star Spangled Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).
Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live America!!
Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!
Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) … coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali … !
Sersan: (melihat ada hiu … glek … tapi) for the queen I’am ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali … dan dikejar hiu juga).
Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the queen!!!
Koizumi: Hebat kamu … kembali ke tempat … Anda lihat Pak Clinton … Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda … (tersenyum dengan hebat …)
Gus Dur: Kopral ke sini kamu … (setelah datang …) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali … ok?
Kopral: Hah … Anda gila yah …! Presiden nggak punya otak … nyuruh berenang bersama hiu … kurang ajar!!! (sang Kopral pun pergi meninggalkan sang presiden …)
Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak … Cumi Cumi … kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!! … Hidup Indonesia … !!!
(berani melawan pada pimpinan..hehe..)
(berani melawan pada pimpinan..hehe..)
Ikan Curian
Di masa remaja, Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur terkenal bandel dan konyol namun cerdas. Gus Dur bahkan punya keahlian “menghalalkan” ikan curian.
Hal itu terjadi saat Gus Dur menjadi santri di Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam (Ponpes Salaf API) Tegalrejo, Magelang, antara 1957-1959. Gus Dur bersama beberapa teman-temannya merancang skenario pencurian ikan di kolam milik Sang Guru, Kiai Haji Chudlori.
“Waktu itu, Gus Dur menyuruh teman-temannya untuk mencuri ikan di kolam sementara Gus Dur mengawasi di pinggir kolam,” ujar KH Muhammad Yusuf Chudlori, anak dari KH Chudlori, menceritakan kembali kisah yang didapatnya langsung dari Gus Dur itu.
Gus Dur tak ikut masuk ke kolam dengan dalih mengawasi jika sewaktu-waktu KH Chudlori keluar dan melewati kolam. Tak lama kemudian, lanjut dia, KH Chudlori yang setiap pukul 01.00 WIB selalu keluar rumah untuk menuaikan shalat malam di masjid melintas di dekat kolam. Seketika itu juga, teman-teman Gus Dur yang sedang asyik mengambil ikan langsung disuruh kabur. Sementara Gus Dur tetap berdiri di pinggir kolam dengan memegang ikan hasil curian.
“Gus Dur kepada ayah saya bilang, kalau tadi ikan milik kiai telah dicuri dan Gus Dur mengaku berhasil mengusir para pencuri itu,” ujar Gus Yusuf menceritakan ke VIVAnews melalui telepon. “Sedangkan, ikan hasil curiannya berhasil Gus Dur selamatkan.”
Atas “jerih-payah” Gus Dur itu, KH Chudlori menghadiahkan ikan tersebut kepada Gus Dur supaya dimasak di kamar bersama teman-temannya. Akhir kata, ikan itu akhirnya dinikmati Gus Dur bersama teman-teman bengalnya.
Jelas Gus Dur mendapat protes keras dari teman-temannya yang disuruhnya mencuri tadi. Namun bukan Gus Dur namanya jika tak bisa berdalih. Menurut Gus Dur yang kemudian memimpin Nahdlatul Ulama itu, yang lebih penting adalah hasilnya.
“Wong awakmu yo melu mangan iwake. Lagian, iwake saiki wis halal wong uwis entuk izin seko kyai. (Kamu juga ikut makan ikannya. Lagi pula, ikan curian tersebut sudah halal, karena telah mendapat izin dari kiai-red),” kata Gus Dur seperti diceritakan Gus Yusuf lagi.
Comments
Post a Comment