Biasanya kondisi ini hanya berlangsung selama 1-2 menit saja. Kontraksi ini bisa berlangsung sepanjang kehamilan, dan semakin menguat pada bulan terakhir. Tanpa kontraksi Braxton Hicks ini, persalinan cenderung lebih lama, lebih menyaktikan, dan efektivitas kontraksi sebagai usaha mendorong bayi melalui jalan lahir menjadi kurang efektif. Di sisi lain, kontraksi Braxton Hicks yang dialami menjelang persalinan juga bermanfaat untuk melunakkan mulut rahim. Meskipun kontraksi palsu ini seringkali baru dirasakan wanita hamil pada trimester ketiga, sebenarnya sudah terjadi pada minggu 28 kehamilan. Jika sudah pernah hamil sebelumnya, Anda mungkin bisa merasakan kontraksi ini lebih awal.
Tidak semua wanita hamil merasakan kontraksi Braxton Hicks. Bagi sebagian wanita hamil, kontraksi ini tidak menyakitkan. Tapi bagi sebagian yang lain, kontraksi ini sangat mengganggu, menyebabkan ketidaknyamanan terutama menjelang persalinan. Apalagi semakin mendekati harinya, kontraksi ini juga semakin kuat. Kontraksi ini timbul secara tidak teratur dan rentang waktunya berbeda-beda. Seringkali terasa timbul entah dari bagian perut sebelah mana.
Saat terjadi kontraksi Braxton Hicks, Anda dapat merasa otot rahim menegang. Hal ini membuat otot perut pun ikut mengencang dan keras jika disentuh. Meskipun hanya berlangsung sesaat, Anda mungkin merasakan nyeri pada perut yang kemudian menjalar ke tubuh bagian bawah. Beberapa hal yang mungkin memicu terjadinya kontraksi ini antara lain pergerakan bayi dalam rahim, setelah membawa beban yang cukup berat atau berolahraga, dehidrasi, atau setelah melakukan hubungan seksual.
Meskipun demikian, Anda tak perlu bingung membedakan kontraksi Braxton Hicks dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya. Intensitas kontraksi Braxton Hicks biasanya tidak semakin kuat dan akan menghilang, sedangkan kontraksi persalinan justru menguat dari waktu ke waktu. Jika kontraksi Braxton Hicks cenderung berkurang saat Anda mengubah posisi, kontraksi persalinan justru semakin terasa. Ini karena kontraksi persalinan juga berfungsi untuk membuka dan menipiskan mulut rahim.
Selain itu kontraksi Braxton Hicks terjadi secara sporadis dan tak beraturan, sementara kontraksi persalinan memiliki pola tertentu dengan rentang waktu yang semakin kecil. Jika pada awalnya Anda merasakan kontraksi tiap 15 menit, setelah beberapa waktu Anda akan mengalami kontraksi tiap 10 menit, dan semakin dekat waktunya. Perbedaan lain, kontraksi Braxton Hicks cenderung tidak menyebabkan rasa sakit, hanya ketidaknyamanan. Sedangkan kontraksi persalinan menyebabkan rasa sakit.
Untuk meminimalkan ketidaknyamanan akibat kontraksi Braxton Hicks, cobalah mengubah posisi atau menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan. Beristirahatlah sejenak dan minum segelas air. Biasanya perubahan sederhana dapat membuat kontraksi berhenti. Jangan lupa untuk tetap mencukupi kebutuhan air karena dehidrasi seringkali menyebabkan kaku pada otot dan memicu timbulnya kontraksi Braxton Hicks.
Selain itu, seringlah mengosongkan kandung kemih karena iritasi pada organ tersebut juga dapat membuat kontraksi Braxton Hicks semakin kuat. Bernapas pelan dan dalam dapat membantu mengurangi rasa tak nyaman. Manfaatkan kontraksi ini untuk melatih kesiapan Anda menghadapi persalinan.
Tidak semua wanita hamil merasakan kontraksi Braxton Hicks. Bagi sebagian wanita hamil, kontraksi ini tidak menyakitkan. Tapi bagi sebagian yang lain, kontraksi ini sangat mengganggu, menyebabkan ketidaknyamanan terutama menjelang persalinan. Apalagi semakin mendekati harinya, kontraksi ini juga semakin kuat. Kontraksi ini timbul secara tidak teratur dan rentang waktunya berbeda-beda. Seringkali terasa timbul entah dari bagian perut sebelah mana.
Saat terjadi kontraksi Braxton Hicks, Anda dapat merasa otot rahim menegang. Hal ini membuat otot perut pun ikut mengencang dan keras jika disentuh. Meskipun hanya berlangsung sesaat, Anda mungkin merasakan nyeri pada perut yang kemudian menjalar ke tubuh bagian bawah. Beberapa hal yang mungkin memicu terjadinya kontraksi ini antara lain pergerakan bayi dalam rahim, setelah membawa beban yang cukup berat atau berolahraga, dehidrasi, atau setelah melakukan hubungan seksual.
Meskipun demikian, Anda tak perlu bingung membedakan kontraksi Braxton Hicks dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya. Intensitas kontraksi Braxton Hicks biasanya tidak semakin kuat dan akan menghilang, sedangkan kontraksi persalinan justru menguat dari waktu ke waktu. Jika kontraksi Braxton Hicks cenderung berkurang saat Anda mengubah posisi, kontraksi persalinan justru semakin terasa. Ini karena kontraksi persalinan juga berfungsi untuk membuka dan menipiskan mulut rahim.
Selain itu kontraksi Braxton Hicks terjadi secara sporadis dan tak beraturan, sementara kontraksi persalinan memiliki pola tertentu dengan rentang waktu yang semakin kecil. Jika pada awalnya Anda merasakan kontraksi tiap 15 menit, setelah beberapa waktu Anda akan mengalami kontraksi tiap 10 menit, dan semakin dekat waktunya. Perbedaan lain, kontraksi Braxton Hicks cenderung tidak menyebabkan rasa sakit, hanya ketidaknyamanan. Sedangkan kontraksi persalinan menyebabkan rasa sakit.
Untuk meminimalkan ketidaknyamanan akibat kontraksi Braxton Hicks, cobalah mengubah posisi atau menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan. Beristirahatlah sejenak dan minum segelas air. Biasanya perubahan sederhana dapat membuat kontraksi berhenti. Jangan lupa untuk tetap mencukupi kebutuhan air karena dehidrasi seringkali menyebabkan kaku pada otot dan memicu timbulnya kontraksi Braxton Hicks.
Selain itu, seringlah mengosongkan kandung kemih karena iritasi pada organ tersebut juga dapat membuat kontraksi Braxton Hicks semakin kuat. Bernapas pelan dan dalam dapat membantu mengurangi rasa tak nyaman. Manfaatkan kontraksi ini untuk melatih kesiapan Anda menghadapi persalinan.
Comments
Post a Comment