- Menghindari transisi pengasuhan yang berlebihan
Meskipun orang tua bercerai, apabila anak tetap berada dalam pengasuhan intensif kedua orang tuanya, maka dampak negatif dari perceraian dapat diatasi. Kehadiran orang tua tiri yang dapat menggantikan posisi orangtua kandung dan justru mengasuh dengan cara yang lebih baik juga memberikan hasil yang positif pada anak. Tetapi, anak yang terlalu sering mengalami transisi pengasuhan misalnya berganti-ganti pengasuh atau memiliki orangtua yang berulang kali bercerai dan menikah kembali juga dapat mengakibatkan masalah pada anak.
- Menjaga kualitas perawatan anak setelah perceraian
Sering diasumsikan bahwa perceraian mengakibatkan berkurangnya kualitas pengasuhan orangtua terhadap anak karena sebagai single parent, salah satu orang tua yang mendapat hak asuh anak kemudian mengalami kesulitan untuk membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan anaknya. Di sisi lain, anak pun menjadi jarang berinteraksi dengan orang tua yang tidak mendapatkan hak asuh. Namun terdapat pula orang tua yang merasa bersalah dengan perceraian yang terjadi dan justru kemudian berusaha mengantisipasi dampaknya dengan mengalokasikan waktu sebanyak mungkin untuk anaknya. Dengan demikian, kualitas perawatan anak setelah perceraian tetap baik dan dampak buruk dari perceraian dapat terhindarkan.
- Menjalani proses perceraian secara damai
Cara yang baik dalam suatu perceraian adalah dengan tidak menyalahkan satu sama lain. Jika perceraian terjadi secara baik-baik, maka kemarahan dan konflik yang berkurang memiliki efek yang positif bagi orang tua maupun anak. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan terhadap remaja dengan orangtua bercerai, didapatkan hasil bahwa sebenarnya bukan semata-mata perceraian yang menimbulkan dampak negatif terhadap anak, melainkan konflik yang berlangsung lama dalam keluargalah yang membuat perkembangan psikologis anak menjadi terhambat. Remaja yang orang tuanya bercerai secara baik-baik cenderung hanya terkena dampak perceraian yang lebih kecil.Di sisi lain, jika perceraian dapat mengakhiri konflik yang telah lama terjadi diantara orang tua, maka hal tersebut justru akan dapat memperbaiki suasana rumah dan membebaskan remaja dari interaksi negatif di dalam keluarga.
- Tidak menimbulkan dilema dalam diri anak
Seorang anak dengan orang tua bercerai dapat merasa terperangkap diantara kedua orangtuanya. Anak akan merasa dilema karena ia harus mendengarkan dua kepentingan yang berbeda sementara keduanya adalah orang yang ia cintai. Dilema ini akan dapat diminimalisir apabila masing-masing dari kedua orangtua dapat bersikap kooperatif dan tidak menuntut anak-anaknya untuk berada di pihaknya dan menentang pihak yang lain. Sikap empati, bijaksana, dan tidak egois harus benar-benar dapat ditunjukkan oleh kedua orang tua yang bercerai demi kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis anak maupun orang tua itu sendiri.
Comments
Post a Comment