Skip to main content

Membaca Kitab Suci? SIAPA TAKUT!!!

Renungan Minggu Biasa XXIII – 6 September 2009

Hari Minggu Kitab Suci Nasional

Yes 35:4-7a; Yak 2:1-5; Mrk 7:31-37

Oleh: Rm. Victor Bani, SVD

Anda Tentu kenal St. Agustinus. Dia adalah salah seorang Uskup dan Pujangga besar yang pernah dipunyai gereja. Sebelum menjadi seorang Santo, hidupnya jauh dari membanggakan. Ketika berusia 17 tahun, Agustinus sudah hidup bersama seorang wanita yang tidak pernah dinikahinya. Mereka tinggal bersama selama 13 tahun dan mempunyai seorang anak hasil dari hubungan mereka.

Agustinus adalah seorang kafir yang punya masa depan cerah dalam dunia politik dan pendidikan karena kepandaiannya. Ketika menjadi Mahaguru di Milan, dia berkenalan dengan Uskup Ambrosius yang pemikiran-pemikirannya sangat mempengaruhi jalan hidupnya selanjutnya. Lewat Uskup Agung Milan ini, Agustinus semakin mengenal ajaran-ajaran Kristen. Namun ia belum tertarik untuk menjadi orang Kristen, karena dia belum siap untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Ia menyadari bahwa hatinya begitu dikuasai oleh keinginan dan nafsu.

Suatu hari ia berjalan-jalan di taman rumahnya. Dia sedang kalut. Kehendak hatinyanya berperang sengit dengan keinginan dagingnya. Tiba-tiba, dari balik tembok pagar rumahnya ia mendengar suara yang berkata, “Ambil dan bacalah, ambil dan bacalah!” Pada awalnya ia mengira itu adalah suara anak kecil yang sedang bermain. Tetapi entah kenapa, suara hatinya membisikkan bahwa itu adalah suara Tuhan. Augustinus lalu mengambil Alkitab yang sedang dipegangnya, membukanya dan tanpa sengaja, ayat yang terpampang di depannya adalah Roma 13:13-14, ayat yang sangat cocok dengan situasinya waktu itu. “Janganlah hidup dengan bermabuk-mabukan, dalam percabulan dan hawa nafsu, perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Yesus Kristus dan janganlah menuruti tabiat yang bersifat daging untuk memuaskan keinginannya.” Dalam kata-katanya sendiri, Augustinus menulis, “Di saat aku mengakhiri ayat itu, terang membanjiri hatiku dengan keyakinan, dan setiap bayangan keraguan lenyap.”

Perjumpaan Agustinus dengan Tuhan lewat Firman-Nya dalam Kitab Suci sungguh-sungguh mengubah jalan hidupnya. Sejak saat itu, dia berubah menjadi seorang pengikut Kristus yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhannya dan sesama.

Mengapa takut?

Disadari ataupun tidak, sejak dulu umat Katolik mendapatkan „warisan takut membaca Kitab Suci“. Ketakutan ini muncul karena anggapan bahwa Kitab Suci –karena bahasa (dulu masih tertulis dalam bahasa aslinya) dan kesukarannya- hanya diperuntukkan bagi para rohaniwan dan para ahli. Sedangkan umat –biar tidak salah tafsir-, cukup mendengarkan pengajaran mereka.

Sejak konsili Vatikan II, “warisan takut membaca Kitab Suci” ini coba dihilangkan. Kitab Suci mulai diterjemahkan ke dalam bahasa setempat dan umat dianjukan untuk mengenal secara pribadi dan mulai membaca Kitab Suci. Tapi anjuran ini tidak pernah sungguh-sungguh diikuti, bahkan hingga hari ini. Umat telah terlanjur takut membaca Kitab Suci, juga karena adanya budaya “lebih suka mendengar daripada membaca” (makanya orang lebih suka melihat televisi daripada membaca buku). Selain itu, dibandingkan dengan novel-novel populer yang sanggup membuat para pembacanya hanyut, bagi sebagian umat kita, isi Kitab Suci cukup membosankan. Apalagi, tidak ada orang yang membantu mereka untuk memahaminya.

Sebagian orang beranggapan bahwa tidak ada gunanya membaca Kitab Suci karena Kitab Suci tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah mereka dalam bidang ekonomi, keluarga, dan sebagainya. Meskipun rajin membaca Kitab Suci, tetap saja persoalan-persoalan itu ada. Lalu apa gunanya membaca Kitab Suci, selain membuang-buang waktu dan pikiran?

Ambil dan Bacalah!!!

Hari ini, ketika Gereja merayakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional, kita diajak, sama seperti Agustinus, untuk tanpa ragu-ragu mulai membuka Kitab Suci -milik kita sendiri- dan menemukan di sana Firman Tuhan yang bisa dijadikan sebagai pegangan hidup.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencintai Kitab Suci, menjadikan dia sebagai pedoman dan bagian penting dalam hidup kita terutama di Bulan Kitab Suci Nasional ini. Hal sederhana pertama yang bisa dibuat adalah belilah Kitab Suci –bila anda belum memilikinya-, sediakanlah waktu kurang lebih 15 menit sehari –bisa juga lebih, tergantung kebutuhan anda- untuk membaca Kitab Suci –anda bisa memilih, apakah hendak mulai membaca dari Kitab Perjanjian Lama ataukah Perjanjian baru; anda bisa membaca sendiri di rumah, di kantor atau dimana saja, bisa sendiri ataukah mengajak keluarga yang lain, entah itu suami atau istri atau anak-anak atauhkah sehabat dan kenalan-, renungkanlah bagian Kitab Suci yang anda baca itu -lalu bisa diskusikan atau sharingkan dengan sesama-, dan yang terakhir, praktekkanlah apa yang anda temukan dalam Kitab Suci itu dalam hidup sehari-hari.

Ambil dan Bacalah!!! Kalimat inilah yang telah menghantar Agustinus untuk mulai membaca, merenungkan dan mengamalkan Kitab Suci dalam kehidupannya sehari-hari. Firman Tuhan telah mengubah hidup Agustinus. Usul saya buat anda, tirulah St. Agustinus, mulailah membaca dan merenungkan Kitab Suci, -dijamin- anda akan temukan banyak hal dan pesan baik di sana dan jangan lupa, praktekkan itu dalam hidup harian anda. Percayalah, Firman Tuhan dapat merubah hidup anda.

Comments

Popular posts from this blog

" Foto " 5200 Orang Jadi Model Telanjang Masal

 Kalo di Indonesia seru juga ya..... Fotografer terkenal di dunia dan seniman Spencer Tunick mengubah ikon Sydney Opera House menjadi sebuah instalasi telanjang disebut 'Mardi Gras', bagian dari Sydney Mardi Gras untuk 2010. Kegiatan tersebut diikuti 5200 orang (pria dan wanita) dan semuanya Telanjang alias Bugil. Walaupun katanya mengedepankan unsur 'Seni', tapi yang namanya bugil ya.. tetap bugil...Berikut Foto-fotonya:

Contoh Diet Karbo - Diet Karbohidrat Rendah

Diet karbohidrat (karbo) merupakan jenis diet yang menekankan pada pengurangan asupan karbohidrat dalam tubuh. Beberapa contoh diet karbohidrat yang populer adalah: Diet Keto: Diet ini melibatkan mengurangi asupan karbohidrat hingga hanya 5-10% dari total kalori harian dan meningkatkan asupan lemak hingga 70-80% dari total kalori harian. Diet ini bertujuan untuk memaksa tubuh memasuki keadaan ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Diet Paleo: Diet ini menekankan pada makanan yang mirip dengan yang dikonsumsi oleh manusia purba, seperti daging, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet ini biasanya rendah karbohidrat, tetapi bukanlah diet karbohidrat yang sangat ketat seperti diet keto. Diet Atkins: Diet ini melibatkan fase pertama yang sangat ketat, di mana asupan karbohidrat dibatasi hanya hingga 20 gram per hari. Fase ini diikuti oleh fase-fase yang lebih fleksibel, tetapi tetap membatasi asupan karbohidrat. Diet ini bi

Trik Mendapatkan Alamat Email Dari Search Engine

Mempunyai banyak teman di internet adalah sebuah berkah yg luar biasa dan patut disyukuri. Banyak teman banyak rezeki, itu istilah yang tepat. Tapi sebanyak-banyaknya teman, contohnya di Facebook, paling-paling juga hanya bisa ratusan. Tetapi kalau kita orang yang beken dan punya tampang spt artis, itu perkara lain. Tapi kalau kita yang hanya “wong cilik”, nampaknya sebuah mimpi mempunyai ribuan “fans”. Banyak teman biasanya diikuti dengan banyaknya alamat email yang dikoleksi dari mereka. Alamat email yg banyak merupakan sebuah aset yg sangat berharga. Satu email bisa menghasilkan $1-$10 jika dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. Masalahnya jika anda mengalami kesulitan untuk mendapatkan alamat email yang banyak dari teman-teman, saya punya kiat alias tips atau bahkan boleh dibilang sebuah trik. Tips dan trik yg saya kenalkan untuk mendapatkan alias mengumpulkan alamat email yg saya ajarkan sangat sederhana, cara untuk mencari dan mendapatkan alamat email kali ini pasti