Skip to main content

Shrink Packaging Machine

http://img.diytrade.com/cdimg/305230/7857903/0/1231916087/TNB_Heat_Shrink_Packing_Machine.jpg TUJUAN PAKING (PENGEPAKAN)
Secara umum ada 2 tujuan pengepakan (paking), yaitu;
A. Pengepakan untuk penjualan (packadging), untuk keperluan ini bentuk pengepakan ini harus mempertimbangkan : selera ( model yang menarik), kepraktisan (mudah dibawa), dan melindungi isi.
B. Pengepakan untuk pengiriman (packing)
Yang paling perlu diperhatikan di sini adalah factor perlindungan terhadap kemasan. Jenis dan sifat barang yang akan dikirim akan memerlukan bentuk kemasan. Dengan kemajuan teknologi tercipta system pengiriman dan pengangkutan peti kemas untuk pengiriman darat, laut serta udara. Dengan peti kemas factor kerusakan barang dalam pengiriman relative sangat kecil.

http://www.coding-india.com/images/shrink-packing_tunnel-large.jpgTeknologi pengemasan berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Revolusi industri yang telah mengubah tatanan hidup manusia ke arah kehidupan yang lebih modern, telah pula mengubah teknologi kemasan hingga mencakup aspek perlindungan pangan (mutu nutrisi, cita rasa, kontaminasi dan penyebab kerusakan pangan) dan aspek pemasaran (mempertahankan mutu, memperbaiki tampilan, identifikasi produk, informasi komposisi dan promosi).
Saat ini meskipun kemasan alami masih juga digunakan, namun telah banyak berkembang kemasan yang termasuk dalam kelompok kemasan sintetis dan kemasan modern. Berbagai jenis material kemasan sintetis bahan pangan yang beredar di masyarakat, misalnya kertas, kaca, kaleng dan plastik mempunyai keunggulan dan kelemahan tertentu, sehingga penggunaannya juga didasarkan pada kecocokan dengan sifat bahan pangan yang dikemas. Kemasan modern yang telah digunakan untuk mengemas bahan pangan antara lain kemasan aseptik, kemasan dengan variasi atmosfir di dalamnya atau kemasan yang diaplikasikan dengan penyimpanan suhu rendah, baik sebagai pengemas primer (langsung kontak dengan bahan yang dikemas) maupun sekunder, tertier dan seterusnya.
Di antara bahan kemasan tersebut, plastik merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat luas penggunaannya. Bahan kemasan ini memiliki berbagai keunggulan yakni, fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk), transparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), tidak korosif dan harganya relatif .
Disamping memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan kemasan lainnya, plastik juga mempunyai kelemahan yakni, tidak tahan panas, dapat mencemari produk (migrasi komponen monomer), sehingga mengandung resiko keamanan dan kesehatan konsumen, dan plastik termasuk bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Selain itu, bahan dasarnya tidak dapat diperbarui karena berasal dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak bumi
Saat ini, bahan kemasan plastik telah menimbulkan permasalahan cukup serius. Polimer plastik yang tidak mudah terurai secara alami mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan menjadi penyebab pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Berbagai laporan menunjukkan, produk berbahan dasar plastik menjadi penyebab kerusakan lingkungan di pantai New Jersey, laut Sargasso dan pulau Scottish. Selain itu, plastik dalam proses pembuatannya menggunakan minyak bumi, yang ketersediaannya semakin berkurang dan sulit untuk diperbarui. Kondisi demikian menyebabkan bahan kemasan plastik tidak dapat dipertahankan penggunaannya secara meluas karena akan menambah persoalan lingkungan dan kesehatan diwaktu mendatang.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan lingkungan lestari, mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan teknologi bahan kemasan yang dapat terdegradasi secara alami. Saat ini penelitian dan pengembangan teknologi bahan kemasan yang dapat terdegradasi secara alami terarah pada usaha membuat pengemas yang mempunyai sifat seperti plastik yang berbasiskan bahan alami dan mudah terurai.
Pengemas Biodegradable, ramah lingkungan

Saat ini penelitian diarahkan untuk membuat pengemas yang mempunyai sifat seperti kemasan plastik tetapi dibuat dari bahan yang dapat dihancurkan secara alami dan mudah didapatkan. Kemasan demikian diistilahkan sebagai kemasan masa depan.

Sifat-sifat kemasan masa depan diharapkan mempunyai bentuk fleksibel namun kuat, transparan, tidak berbau, tidak akan mengkontaminasi bahan yang dikemas dan tidak beracun, tahan pemanasan, biodegradable (dapat terurai secara alami), berasal dari bahan-bahan renewable (dapat didaur ulang/dapat digunakan lagi) dan ekonomis. Penelitian banyak dilakukan terhadap biopolimer yang berasal dari hasil pertanian, yaitu bahan yang tersusun dari komponen lemak, protein, karbohidrat atau gabungan dari ketiga unsur tersebut.

Pengemas dapat mengurangi kehilangan air (pengurangan berat) dengan demikian mencegah terjadinya dehidrasi, terutama bila digunakan bahan penghalang uap air. Hal ini merupakan keuntungan utama dari pengemasan untuk konsumsi yang dapat pula memperpanjang umur ketahanan komoditi yang bersangkutan. Kehilangan uap air yang disusul dengan laju atau susutnya barang jelas merupakan sebab hilangnya kesegaran. Hilangnya air mempengaruhi kenampakan, tekstur, dan harga jual,

Edible Film

Perhatikan lapisan lilin pada apel impor, itulah salah satu jenis edible film

Pengemas yang banyak digunakan sekarang ini sebagian besar dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, khususnya apabila dibuat dari bahan yang tidak dapat didaur ulang atau sulit mengalami biodegradasi, seperti plastik untuk meminimalkan pencemaran lingkungan, dapat digunakan pengemas alternatif yang tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan yaitu edible film . Edible film dapat meningkatkan stabilitas dan kualitas makanan dengan berlaku sebagai penghalang minyak, oksigen, dan uap air. Selanjutnya, edible film merupakan bahan potensial pembawa antioksidan yang dapat meminimalkan atau mencegah adanya oksidasi lemak. Bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan edible film adalah metilselulosa, lilin lebah dan plasticizer.
Metilselulosa
Metilselulosa (MC) diperoleh dengan mereaksikan selulosa fiber dengan NaOH menjadi selulosa alkali. Selulosa alkali dibuat dengan cara perendaman dengan larutan basa pada serat selulosa kemudian direaksikan dengan metil eter berdasarkan reaksi eterifikasi Williamson pada 50-100°C dan tekanan 14 kg/cm2 selama beberapa jam. Hasil reaksinya adalah metileterselulosa. (Mekanisme reaksi eterifikasi Williamson dapat dilihat pada gambar 1). Metilselulosa berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak bersifat toksik (Molekul metilselulosa dapat dilihat pada gambar 2). Protein dan polisakarida sering dihubungkan dengan substansi hidrofobik seperti lipid untuk meningkatkan efisiensi penghalangan. Hal ini menyebabkan pembuatan film sering melibatkan lipid.

Struktur Kimia Metilselulosa

Lilin Lebah
Lilin adalah ester yang terbentuk dari asam lemak dengan alkohol monohidrat rantai panjang. Lilin lebah atau beeswax sebagian besar tersusun atas esterserilmiristat. Lilin lebah dibentuk melalui proses kimia dengan madu sebagai bahan baku. Lilin lebah, lilin carnauba dan parafin diketahui dapat meningkatkan resister transfer uap air pada film. Lilin lebah diperoleh dengan sentrifugasi madu dari sisiran sarang tersebut. Kemudian dicairkan dengan air panas dan uap lilin dapat dimurnikan dengan tawas diatomae dan karbon aktif, dikelantang dengan permanganat atau bikromat.

Plasticizer
Plasticizer didefinisikan sebagai bahan nonvolatil, bertitik didih tinggi yang jika ditambahkan pada material lain akan merubah sifat fisik dari material tersebut. Penambahan plasticizer dapat meningkatkan kekuatan intermolekuler, meningkatkan fleksibilitas dan menurunkan sifat-sifat penghalangan edible film. Gliserol dan sorbitol merupakan plasticizer yang efektif karena memiliki kemampuan untuk mengurangi ikatan hidrogen internal pada ikatan intramolekular.

Pembuatan Edible Film

Edible Film

Pembuatan larutan edible film dari selulosa adalah sebagai berikut:
1. metilselulosa dilarutkan di dalam campuran air dan etanol (1:2).
2. Etanol ditambahkan terlebih dahulu, dan diaduk dengan magnetik stirrer skala tiga selama sepuluh menit, kemudian diikuti dengan penambahan air dan tetap diaduk selama sepuluh menit.
3. Metilselulosa yang sudah cukup larut dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 85 derajat Celcius, selama 15 menit. Konsentrasi metilselulosa yang ditambahkan adalah 1,00% dan 1,25%. Kemudian larutan diaduk lebih cepat yaitu pada skala empat.
4. Gliserol kemudian ditambahkan pada suhu 55-60 derajat Celcius.
5. Lilin lebah ditambahkan setelah suhu mencapai 67-70 derajat Celcius.
6. Pengadukan tetap dilakukan sampai lilin lebah larut sempurna. Konsentrasi lilin lebah yang dapat digunakan adalah 0,1%; 0,3%; dan 0,5%. Pemanasan dan pengadukan terus berlanjut hingga suhu mencapai 67-72 derajat Celcius, selama lebih kurang 30 menit.
7. Larutan pembentuk film tersebut banyak mengandung gelembung-gelembung udara terlarut. Gelembung-gelembung udara akan tampak pada film yang telah kering seperti lubang-lubang yang mengganggu penampakan film dan hasil analisa. Oleh karena itu, gelembung-gelembung gas perlu dihilangkan dengan pompa vakum selama 3 menit. Proses ini berlangsung sampai gelembung udara tidak terbentuk lagi. Larutan yang dihasilkan didinginkan.
Alat untuk pelaspisan edible film ke makanan

Setelah larutan edible film terbentuk maka dapat dilakukan proses pelapisan. Proses pelapisan memerlukan dua macam larutan, yaitu ion kalsium klorida dan larutan edible film.
1. Buah yang akan dilapisi dicelupkan beberapa detik ke dalam larutan kalsium klorida, kemudian ke larutan edible film.
2. Pencelupan diulang dua kali.
3. Beberapa menit kemudian, larutan mengering dan membentuk lapisan jernih di permukaan buah.
4. Selanjutnya, buah dikemas dengan pengemas sekunder untuk dipasarkan.

III. DEFINISI DAN FUNGSI KEMASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemasan didefinisikan sebagai bungkus pelindung barang dagangan. Dengan kata lain, kemasan adalah wadah atau tempat yang terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi, plastik, selulosa transparan, kain, karton, atau material lainnya, yang digunakan untuk penyampaian barang dari produsen ke konsumen
Dalam industri makanan atau pangan, kemasan mempunyai peranan yang sangat penting. Fungsi kemasan adalah:
(1) melindungi produk terhadap pengaruh cuaca, sinar matahari, benturan, kotoran dan lain-lain,
(2) menarik perhatian konsumen,
(3) memudahkan distribusi, penyimpanan dan pemajangan (display),
(4) tempat penempelan label yang berisi informasi tentang nama produk, komposisi bahan (ingridient), isi bersih, nama dan alamat produsen/importir, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal kadaluwarsa, petunjuk penggunaan, informasi nilai gizi (nutrition fact), tanda halal, serta klaim/pernyataan khusus.
Pengemas berlapis-lapis
Perkembangan ilmu pengetahuan telah meningkatkan kesadaran manusia untuk hidup sehat. Hal itu telah mengembangkan fungsi teknologi pengemasan pangan menjadi lebih luas, yaitu untuk:
1.Menjaga produk pangan agar tetap bersih, terlindung dari kotoran dan kontaminasi.
2.Menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air dan pengaruh sinar.
3.Memudahkan dalam membuka/menutup, memudahkan dalam penanganan, pengangkutan dan distribusi.
4.Menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada.
5.Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik dan tampilan yang jelas dari bahan pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi/penjualan.
6.Memberikan informasi melalui sistem labelling, bagaimana cara penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa dan lain-lain.
IV. FAKTOR PERSYARATAN PAKING
Kemasan juga harus dirancang agar memenuhi beberapa persyaratan penting, yaitu:
(1) faktor ergonomi, meliputi kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan dipegang,
(2) faktor estetika, meliputi paduan warna, logo, ilustrasi, huruf dan tata letak tulisan,
(3) faktor identitas agar tampil beda dengan produk lain dan mudah dikenali
Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah factor penting sebagai berikut :
1. Faktor Pengamanan.
Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang. Misal : cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman.
2. Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaat.
3. Faktor Pendistribusian
Mudah didistribusi dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

4. Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami, dan diingat.

5. Faktor Ergonomi
Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah disimpan.

6. Faktor Estetika
Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek/ logo, ilustrasi, huruf dan tata letak untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
7. Faktor Identitas
Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain, yakni memiliki identitas produk agar mudah dikenali, dan membedakannya dengan produk-produk lain.
Kemasan untuk produk, selain berupa kemasan per satuan juga ada kemasan paket semacam kardus. Kita tidak boleh melewatkan kemasan kardus ini dari perhatian. Walaupun konsumen secara langsung tidak melihat kardusnya, tapi saat pengiriman atau bila kardus tersebut digunakan penjual untuk display produk2 kita, maka sebuah kardus akan sangat efektif digunakan sebagai media pemasaran.
Seyogyanya dalam kardus hendaknya beberapa hal sebagaimana tersebut di bawah ini :

1. Identitas Produk
Identitas produk seyogyanya dicetak pada keempat sisi kardus dengan huruf yang jelas dengan ukuran tinggi sekurang-kurangnya 2,50 cm. Identitas ini dapat pula ditambahkan pada sebagian dari tutup kardus, sedangkan bagian lain dari tutup kardus dibiarkan kosong sebagai persediaan tempat bagi alamat yang dituju maupun data pengiriman yang lain.

2. Jumlah atau ukuran produk
Jumlah atau ukuran produk dicetak pada sudut kiri atas dari setiap sisi kardus,sedangkan nomor stoknya dituliskan pada sudut kanan atas. Ini berguna untuk mempermudah perhitungan jumlah produk yang kita kemas
3. Jenis dan nama produk
Jenis dan nama produk yang dikemas sebaiknya dicetak pada bagian tengah keempat sisi kardus. Akan lebih menarik lagi jika huruf yang digunakan berseni namun tetap mudah dibaca. Tentu saja huruf yang digunakan pada produk harus sama dengan yang ada di kardus

4. Nama dan alamat pabrik
Nama dan alamat pabrik seyogyanya dicantumkan juga. Ini untuk memudahkan distributor baru menemukan anda dan mengorder lebih banyak lagi produk.
5. Bahan dan tanggal pembuatan kardus beserta keterangan lainnya juga perlu dicantumkan. Ini berguna bagi divisi gudang untuk mengechek lalu lintas barang di gudang.
Pemberian lapisan pada kardus dilakukan dengan tujuan untuk memberikan sifat kedap air, mengurangi akibat gesekan secara langsung antara wadah dengan barang yang dikemas atau antara wadah dengan wadah.Selain petroleum. Tebal lapisan coating tidak melebihi 0,025 mm. (Ditulis oleh Mutiara Solusindo )
V. JENIS KEMASAN
1. Berdasarkan urutan dan jaraknya dengan produk, kemasan dapat dibedakan atas :
a. Kemasan primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan, sehingga bisa saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke makanan yang berpengaruh terhadap rasa, bau dan warna
b. Kemasan sekunder adalah kemasan lapis kedua setelah kemasan primer, dengan tujuan untuk lebih memberikan perlindungan kepada produk.
c. Kemasan tersier adalah kemasan lapis ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak karton atau peti kayu
2. Berdasarkan proses pengemasannya, kemasan dibedakan atas :
a. Kemasan aseptik adalah kemasan yang dapat melindungi produk dari berbagai kontaminasi lingkungan luar. Pengemasan jenis ini biasanya dipakai pada bahan pangan yang diproses dengan teknik sterilisasi, seperti pada pengemasan makanan kaleng atau susu UHT (ultra high temperature)
b. Kemasan non-aseptik, kontaminasi mudah terjadi, sehingga masa simpan produk umumnya relatif lebih rendah. Untuk memperpanjang masa simpan, produk dapat ditambahkan gula, garam atau dikeringkan hingga kadar air tertentu
Jenis kemasan pangan yang digunakan di dunia sangat beragam.
3. Berdasarkan bahannya, kemasan dapat dibedakan atas
kemasan kemasan kertas, karton, plastik, aluminium foil, logam, gelas dan Styrofoam. Masing-masing tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan, serta hanya cocok untuk jenis produk tertentu
A Kekuatan Gelas dan Murah Styrofoam
Sebelum abad ke-18, gelas merupakan andalan kemasan yang utama. Karakteristik gelas yang istimewa adalah kekuatannya. Kegunaan gelas adalah mampu melindungi isi dari kontaminasi lingkungan luar. Gelas tidak berkarat atau bocor, dan dapat diisi dengan sesuatu yang bersuhu tinggi
Untuk beberapa produk, seperti anggur dan kosmetik, kemasan berbahan gelas memiliki citra lebih eksklusif dan berkualitas dibandingkan kemasan berbahan lain. Gelas juga tahan panas tinggi dan dapat langsung dipanaskan di oven microwave. Gelas dapat diwarnai dan didekorasi sesuai keinginan. Namun biaya pembuatan yang mahal membuat gelas sempat tergeser PET (kemasan plastik) yang relatif lebih murah
Selain itu gelas juga lebih berat dibanding bahan lain. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi, kualitas gelas ini terus menerus ditingkatkan menjadi lebih ringan, tetapi memiliki ketahanan lebih terhadap panas maupun terhadap benturan. Salah satu karakteristik kemasan gelas yang harus dipahami adalah sifatnya yang tembus pandang. Gelas mungkin cocok untuk beberapa produk yang perlu menunjukkan isi, tetapi bagi beberapa produk lain mungkin gelas bukan pilihan yang tepat.
Styrofoam merupakan polimer sintetik selain plastik yang sering digunakan sebagai pengemas makanan. Styrofoam terbuat dari polystyrene, yaitu polimer yang tersusun dari banyak monomer (styrene). Untuk menjadi Styrofoam, maka ke dalam polystyrene tadi ditiupkan udara dengan menggunakan blowing agents yang disebut chlorofluorocarbon (CFC) sehingga membentuk buih (foam)
Komponen Styrofoam adalah 5 persen polystyrene dan sisanya udara. Sifat fisik Styrofoam yang relatif tahan bocor, ringan, praktis, dan dapat menjaga suhu makanan dengan baik, membuat Styrofoam menjadi primadona sebagai pengemas makanan, apalagi didukung harga styrofoam yang sangat murah, yaitu hanya 1/3 -1/2 kali kertas
B Fungsi Kertas, Karton, & Plastik
Kemasan paling sederhana dan tertua adalah kertas, yang terbuat dari kulit kayu yang diolah oleh bangsa Cina abad ke-1 atau ke-2 SM. Sekalipun kertas bukan material pembungkus terkuat, tetapi penggunaannya masih bertahan hingga saat ini
Kertas memiliki keunggulan yaitu mudah didaur ulang, sehingga pemakaiannya lebih ramah lingkungan. Pembuatan kertas dengan penambahan resin yang dikenal dengan sebutan size bersama alluminium sulphat membuat kertas tahan air. Pelapisan kertas dengan pati akan menutup permukaan kertas dan meningkatkan kekuatannya. Penambahan bahan kimia juga dapat membuat kertas tahan terhadap minyak dan sebagainya
Pengguna pertama karton yang memberikan kontribusi besar bagi bahan ini adalah Kellogg brothers, yang mengemas serealnya dalam karton. Pada tahun 1920-an hingga tahun 1930-an kemasan karton banyak dipatenkan oleh Kellogg. Bahan disebut karton jika terbuat dari board dengan ketebalan 250 - 1.000 mikron. Tebal di bawah 250 mikron disebut kertas dan kertas kaku (paper board). Jika di atas 1.000 mikron disebut fibreboard.
Karton dapat dibentuk menjadi bermacam-macam dan dicetak dengan berbagai teknik. Karton juga dapat dilapisi berbagai material untuk meningkatkan ketahanannya terhadap kelembaban. Salah satu varian adalah multiply board (duplex), terbuat dari bubur kayu dengan dua lapisan permukaan
Sejarah plastik berhubungan erat dengan permainan biliar. Saat itu pabrik bola biliar menawarkan penghargaan sebesar 10.000 dolar AS bagi siapa saja yang dapat menemukan pengganti gading, karena persediaan gading menipis. Plastik banyak digunakan karena ringan, mudah dibentuk, serta dapat diwarnai sesuai kebutuhan dan nilai estetika
Ada berbagai tipe plastik untuk kemasan. PET (polyethylene terephthalate) banyak digunakan pada minuman berakohol, kemasan air siap minum dan barang kosmetik. Kemasan plastik tidak dapat berkarat. Bahan lain adalah PVC (polyvinylchloride) yang dapat dibentuk menjadi tabung, botol dan lain-lain. Kemasan PVC dapat retak dan terbelah jika terjatuh. Karena itu proses penguatan ekstra perlu dilakukan untuk penggunaan PVC
Tabel 1. Penggunaan kertas sebagai bahan pengemas di dunia
Bahan Makanan Jumlah Pemakaian (%)
Bumbu-bumbu dan rempah-rempah 30
Roti 10
Permen 10
Pembungkus sereal 8,5
Lemak dan produk susu 5
Makanan ringan 5
Es krim 1,5
Makanan bayi 1
Biskuit, kue, daging, ayam, dan makanan beku 1
Rokok 5
Lain-lain 22
Makanan bayi 1
C Keunggulan Aluminium Foil & Logam

Awal abad ke-19, aluminium menghiasi mahkota raja Denmark. Napoleon III menggunakannya sebagai peralatan makan. Sejak akhir abad ke-19 aluminium digunakan sebagai kemasan karena harganya lebih murah dibanding tin foil (foil dari timah)
Foil adalah bahan tipis dari logam yang digulung dengan ketebalan kurang dari 0,15 mm dan memiliki lebar 1,52 meter hingga 4,06 meter. Umumnya foil tidak murni berbasis logam.
Karakteristik aluminum foil dikagumi karena kuat, ringan, tahan panas, dan hampir kedap udara, tidak mengandung magnet, sehingga membantu memisahkan aluminium dari kaleng saat daur ulang
Kekedapan terhadap oksigen membuat aluminum foil merupakan kemasan ideal untuk ekspor karena sering mengalami kendala korosi. Selain itu, mudah dibentuk, sekalipun mudah berkerut
Aluminum foil sering digunakan sebagai lapisan dalam dari kontainer untuk melindungi produk dari kerusakan, seperti melapisi bagian dalam kotak jus. Meskipun dapat menahan lemak, ketahanannya terhadap asam dan basa masih kurang, sehingga memerlukan tambahan lapisan dari lilin atau lapisan kimia lain
Ketahanannya terhadap panas matahari membuat aluminum foil banyak digunakan juga pada bahan-bahan kesehatan. Ketahanan aluminum foil terhadap panas dapat mencapai suhu 550 derajat Celsius, sehingga alat-alat kedokteran dapat disterilkan dengan dibungkus bahan ini.
Penggunaan logam sebagai bahan pengemas diperkenalkan oleh Nicholas Appert pada zaman perang Napoleon Bonaparte. Ia membuktikan makanan yang dikemas dalam kaleng, disegel dan disterilisasi dengan merebusnya dapat disimpan untuk jangka waktu lama.
Produsen kemasan kaleng membuat kemasan seringan dan semurah mungkin dengan mengurangi ketebalan logam. Banyak digunakan pada minuman kaleng dengan penutup yang mudah dibuka tanpa alat. Agar kemasan lebih ringan, produsen mengurangi ketebalan dinding kaleng.
Produk minuman cola menggunakan logam tipis, namun bentuknya masih dapat dipertahankan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh tekanan karbon-dioksida dari dalam. Produk minuman ini menggunakan tiga material berbeda pada varian produknya, yaitu logam, gelas, dan plastic.(Oleh:Prof.DR. Made Astawan,Ahli Teknologi Pangan dan Gizi).

D. Jenis Kemasan Tradisional, Sebelum Ditemukan Kertas Dan Plastik
kemasannya tercatat pemanfaatan sejumlah bahan botanis yang berasal dari pohon:
- pisang (Musa Paradisiaca) daun dan pelepahnya sebanyak 31 buah,
- jagung ( zea mays), kulit buah sebanyak 5 buah,
- kelapa (cocos mucifera) daunnya sebanyak 7 buah, bambu apus atau awi tali, (ogantochloa
apus) daun dan batang pohonnya sebanyak 11 buah
- enau (arenga pinnata) daunnya sebanyak 2 buah,
- jambu air (syzigium aqueum) daunnya sebanyak 1 buah,
- hanjuang daunnya sebanyak 1 buah,
- dan jati (tectona grandis) daunnya sebanyak 1 buah.
Dari data ini teramati bahwa daun pisang paling banyak dimanfaatkan.

VI. MESIN PENGEMASAN (PACKAGING MACHINE)
Pengemasan Produk
Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan penting dalam mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu. Kemasan sangat mempengaruhi penampilan produk sehingga menarik konsumen. Kemasan juga sangat penting dalam menjaga keawetan dan higienitas produk untuk dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan hal tersebut kita sediakan jasa pengemasan produk dalam bentuk sachet atau yang lainnya dengan tiga sisi yang dilekatkan atau three side sealed. Mengenai bahan kemasan bisa dipilih mau yang berbahan plastik, metalize atau kertas. Bisa polos bisa juga bergambar sesuai dengan permintaan dari konsumen.

Dengan menggunakan alat kemasan seperti ini akan menjadikan lebih efiesien dan praktis karena mesin ini mampu bekerja sehingga antara 40-65 sacheet per menit. Selain itu mesin ini juga bisa di atur dalam ukuran kemasan yang mau dihasilkan tentunya disesuaikan dengan permintaan konsumen dan daya beli pasar yang dituju. Dengan demikian menjadikan mesin ini semakin fleksibel dalam memenuhi kebutuhan kemasan produk yang anda minta.

Adapun spesifikasi mesin diantaranya adalah sebagai berikut :

Jenis Mesin Volume V W (mm ) L (mm)
Vertical Form Fill
& Three Side Seal Granule / Solid 2 – 15 gr 50 pack/min 75 150
Tea Bag 2 – 2,5 gr 36 tag/min 50 55
Powder 2 – 15 gr 50 pack/min 75 150

1. Mesin segel (Shrink Tunnel Packaging Machine)
Shrink Packaging Machine adalah mesin yang digunakan untuk pengemasan produk dengan melapisi satu buah unit produk atau sekelompok produk dengan menggunakan bahan pelapis yaitu plastik, baik PVC Shrink yang biasa digunakan untuk pengemasan produk secara berkelompok yang berkarakter keras atau sudah dalam kemasan sehingga lebih aman. PVC shrink mempunyai karakter lebih keras dan mudah leleh oleh panas yang tidak terlalu tinggi. Jika leleh mampu mengikuti bentuk bahan keras yang ada didalamnya.

Sedangkan Poshrink biasa digunakan untuk produk-produk jenis food atau makanan yang mana plastik kemasan jenis ini sudah memenuhi standar untuk pengemasan makanan. Poshrink bersifat memerluklan panas yang lebih tinggi dibandingkan PVC shrink agar bisa melapisi dengan mengikuti bentuk produk yang ada didalamnya, namun plastik jenis ini lebih tipis dan lentur.

Shrink Packaging Machine bisa digunakan untuk produk-produk dan jenis kemasan seperti : untuk menyatukan kelompok produk dalam bentuk botol, mengemas produk keras seperti alat-alat tulis, produk dalam kemasan kotak keras, produk makanan dalam box kertas dan lain-lain.

Shrink Packaging Machine yang kami gunakan model CN-4520A, power 3 ph 380 V, 6 KW, Shrink Size (L x W x H) 80-0 x 450 x 200 m/m, Machine Size (L x W x H) 1330 x 7230 x 1100 m/m seperti pada gambar diatas.
2. Penutup Gelas Aqua (Cup Sealer)
Membuat minuman sari buah, air mineral atau yang lainnya membutuhkan mesin pengemas yang bermutu. Untuk membuat tutup cup misalnya, kita memerlukan mesin bernama Cup Sealer. Ada beberapa mesin yang bisa kita pergunakan, mulai yang manual, semi otomatis hingga yang otomatis.

Selain mesin yang bagus, anda juga memerlukan label yang menarik. Okelah kalau kemasan sudah bagus, ditutup menggunakan cup sealer, tapi kalau label di cup sealer kurang menarik maka produk akan susah laku.

Untuk sari buah, ada baiknya membuat label yang berupa gambar-gambar buah dengan warna-warna cerah dan menyegarkan. Sementara kalau untuk air mineral sangat dianjurkan memilih warna-warna sejuk dan segar. Warna-warna biru dan putih sangat cocok untuk air mineral.
3. Pengemas Vakum ( Vacuum Packaging Machine )
Makanan adalah produk yang membutuhkan perawatan dan pengemasan khusus. Dalam mengemas makanan, kita tak boleh salah pilih, karena jika makanan dikemas dengan asal-asalan, hasilnya akan berantakan. Makanan jadi cepat membusuk dan masa simpannya lebih pendek.
Untuk mengemas makanan, anda memerlukan mesin pengemas kedap udara. Dengan pengemas kedap udara (vacuum), bakteri-bakteri yang menyukai tempat seperti makanan akan dapat dihindari. Gambar disamping adalah salah satu mesin pengemas yang menggunakan teknik vacuum dengan tenaga listrik.
Selain mesin diatas, ada banyak lagi mesin-mesin pengemas makanan dan pengemas produk apa saja yang menggunakan teknik vacuum. Anda bisa melihat daftar lengkapnya di http://anekamesin.com/category/mesin-pengemas
Ukuran Fisik :
Panjang : 33cm
Tinggi : 48cm
Lebar : 28cm
Berat : 40kg
Memilih mesin pengemas vakum, bukanlah asal pilih. Pastikan ada garansi resminya. Pastikan juga apakah mereka memiliki pelatih untuk mengajarkan cara mengemas yang baik. Dengan demikian, selain anda mendapat produk yang berkualitas, anda juga dapat memanfaatkan produk tersebut secara maksimal.
4. Plastic Film sealer PFS-200,PFS-300, FRP 300 FRP 1400),
yaitu alat penutup kantong plastik, penutup kantong aluminium foil.Alat las plastik manual.
5. Continuous band sealer FR800I, FR800II/Coding sealer
Mesin sealer semi automatis.Terdapat aneka pilihan, mampu sekaligus mencetak tanggal kadaluwarsa, nama perusahaan, nama produk, dll.
6 . Automatic Blister Sealer, Mesin kemas strip untuk kapsul, tablet, pil, dll.

Comments

Popular posts from this blog

" Foto " 5200 Orang Jadi Model Telanjang Masal

 Kalo di Indonesia seru juga ya..... Fotografer terkenal di dunia dan seniman Spencer Tunick mengubah ikon Sydney Opera House menjadi sebuah instalasi telanjang disebut 'Mardi Gras', bagian dari Sydney Mardi Gras untuk 2010. Kegiatan tersebut diikuti 5200 orang (pria dan wanita) dan semuanya Telanjang alias Bugil. Walaupun katanya mengedepankan unsur 'Seni', tapi yang namanya bugil ya.. tetap bugil...Berikut Foto-fotonya:

Contoh Diet Karbo - Diet Karbohidrat Rendah

Diet karbohidrat (karbo) merupakan jenis diet yang menekankan pada pengurangan asupan karbohidrat dalam tubuh. Beberapa contoh diet karbohidrat yang populer adalah: Diet Keto: Diet ini melibatkan mengurangi asupan karbohidrat hingga hanya 5-10% dari total kalori harian dan meningkatkan asupan lemak hingga 70-80% dari total kalori harian. Diet ini bertujuan untuk memaksa tubuh memasuki keadaan ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Diet Paleo: Diet ini menekankan pada makanan yang mirip dengan yang dikonsumsi oleh manusia purba, seperti daging, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet ini biasanya rendah karbohidrat, tetapi bukanlah diet karbohidrat yang sangat ketat seperti diet keto. Diet Atkins: Diet ini melibatkan fase pertama yang sangat ketat, di mana asupan karbohidrat dibatasi hanya hingga 20 gram per hari. Fase ini diikuti oleh fase-fase yang lebih fleksibel, tetapi tetap membatasi asupan karbohidrat. Diet ini bi

Trik Mendapatkan Alamat Email Dari Search Engine

Mempunyai banyak teman di internet adalah sebuah berkah yg luar biasa dan patut disyukuri. Banyak teman banyak rezeki, itu istilah yang tepat. Tapi sebanyak-banyaknya teman, contohnya di Facebook, paling-paling juga hanya bisa ratusan. Tetapi kalau kita orang yang beken dan punya tampang spt artis, itu perkara lain. Tapi kalau kita yang hanya “wong cilik”, nampaknya sebuah mimpi mempunyai ribuan “fans”. Banyak teman biasanya diikuti dengan banyaknya alamat email yang dikoleksi dari mereka. Alamat email yg banyak merupakan sebuah aset yg sangat berharga. Satu email bisa menghasilkan $1-$10 jika dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. Masalahnya jika anda mengalami kesulitan untuk mendapatkan alamat email yang banyak dari teman-teman, saya punya kiat alias tips atau bahkan boleh dibilang sebuah trik. Tips dan trik yg saya kenalkan untuk mendapatkan alias mengumpulkan alamat email yg saya ajarkan sangat sederhana, cara untuk mencari dan mendapatkan alamat email kali ini pasti