Kosong dan hampa. Itulah persoalan utama kelas menengah perkotaan. Menurut pakar pelatihan spiritual, Junial Komar, kondisi tersebut didorong oleh kemapanan finansial dan berbagai kemudahan fasilitas.
"Kalau sudah begitu, pribadi-pribadi kaum urban mulai kosong. Identitas terlupakan karena semua mudah didapat," kata Junial Komar disela-sela acara Training Spiritual Modern (TSM) di Balai Kartini, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (4/10/2009).
Menurutnya, kondisi itu akan kompleks saat diterpa masalah pekerjaan, kehidupan sosial, rumah tangga dan seabgrek persoalan lain. Junial menambahkan, diperlukan spirit mendasar yang mampu merubah kondisi tersebut secara bertahap.
"Pelatihan spiritual ya untuk mengembalikan kemampuan manusia untuk ikhlas, kejujuran, loyalitas, makna hidup. Supaya tidak lagi menjadi pribadi kosong," imbuh Junial yang juga menjadi Direktur Eksekutif TSM.
Trend pelatihan spiritual untuk kaum urban terus mengalami peningkatan. Berbagai lembaga yang menawarkan pelatihan semacam itu makin meningkat seiring dengan membludaknya peminat.
"Saya mengikuti karena mulai bingung mau dibawa kemana hidup ini. Penghasilan dan kendaraan mencukupi, kendaraanada, dan keluarga di luar negeri. Saya ingin mencari arti hidup saja," ucap salah satu peserta, Setiadi, salah satu manajer sebuah bank BUMN.
Comments
Post a Comment