Beberapa bulan terakhir kota Palu diramaikan dengan bisnis tokek. Orang-orang wara-wiri mencari tokek. Kisaran harga tokek di palu masih bisa dibilang cukup rendah ukuran 3 ons hanya dihargai 2- 3 juta rupiah saja, tidak seperti di Jawa yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Permintaan binatang reptil tokek yang nama ilmiahnya Gecko-gecko saat ini sedang tinggi-tingginya. Meski pasarnya terbatas, bisnisnya tetap booming. Tokek berbobot tiga sampai empat ons saja laku dijual dengan harga Rp 100 juta sampai Rp 150 juta. Meski ada kecurigaan ini cuma gorengan sejumlah pihak karena bisnis tokek marak belum ada setahun ini. diyakini bisnis ini tak akan bertahan lama tak akan bertahan sampai tahun depan. bisnis tokek masih serba gelap. Tak jelas pasarnya, juga tak terang standar harganya
Entah apa yang mempengaruhi harga tokek ini menjadi sangat mahal. Konon mahalnya harga tokek yang berukuran lebih dari 3 ons ini karena digunakan untuk memenuhi syarat pemujaan kepada dewa yang sangat disucikan oleh beberapa aliran pemuja dewa di China dan Jepang. Konon Tokek Jadi karena binatang Naga telah punah maka tokek ini dianggap masih menyimpan sifat-sifat herediter atau gen Naga (mungkin suara tokek ini adalah dikendalikan oleh gen yang sama dimiliki oleh Naga), tokek juga punya cakar seperti halnya naga. Tokek dianggap salah satu tiga dari binatang reptilia yang bisa mengeluarkan suara lantang. Tiga reptilia itu adalah Naga, tokek dan cicak.
Tokek kini semakin langka dan sejak lama sering diburu orang untuk bahan obat. Setelah dikaji secara ilmu kedokteran (klinis) terbukti tokek sangat berguna dalam upaya penyembuhan pasien yang menderita gangguan kulit seperti kudis, kurap, dan penyakit gatal-gatal pada kulit. Populasi tokek sendiri amat kecil, sekitar 4 – 20 ekor saja pada setiap daerah pada radius 10 km.
Comments
Post a Comment