Skip to main content

Orang Kaya Dan Lazarus Yang Miskin

Renungan Minggu Biasa XXVI – Tahun C – 26 September 2010
Am 6,1a.4-7; 1 Tim 6,11-16; Luk 16,19-31

 
Untuk pertama kalinya saya baru sungguh menyadari  bahwa ada begitu banyak orang yang benar-benar tidak mempunyai apa-apa dalam hidup mereka, ketika berlibur di rumah orang tua, di Pulau Timor, beberapa tahun yang lalu. Suatu siang seorang ibu tua  datang ke rumah kami. Ibu saya sedang ke pasar dan saya kebagian tugas menjaga rumah. Karena melihat matanya yang sembab, seperti orang yang barusan selesai menangis, saya coba bertanya: ada apa, apa maksud kedatangannya, dan apakah dia memerlukan sesuatu. Tapi sayang, dia tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Dia hanya ingin bertemu dengan ibu saya. Saya katakan, ibu sedang ke pasar, tidak tahu kapan pulangnya, tapi kalau mau, dia boleh menunggu. Satu jam kemudian ibu saya kembali dan mereka berbicara cukup lama.
Sepulangnya ibu itu, karena penasaran, saya bertanya: siapa ibu itu, dari mana datangnya, apa yang terjadi dengan dia, mengapa dia menangis, dan sebagainya. Penjelasan ibu saya sungguh mengagetkan: ibu itu tinggal di luar kota, kurang lebih 10 km dari rumah kami, dan pagi itu dia tinggalkan tiga orang anaknya yang masih kecil di rumah, dengan berjalan kaki, tanpa makan dan minum, dia datang ke rumah kami, hanya untuk meminjam 3 kg beras, karena tidak ada apa-apa lagi yang bisa dimakan dirumahnya. Bahkan jagung dan ubi yang seharusnya dimiliki oleh setiap keluarga sebagai benih untuk persiapa tanam di musim hujan, tidak dipunyainya, karena semuanya telah habis dimakan.
Saya sudah sering melihat bagaimana orang berjuang untuk mempertahankan hidup mereka, melihat bagaimana susahnya hidup orang-orang kecil, tetapi pengalaman si ibu tua itu adalah pengalaman pertama yang membuka mata saya untuk melihat dan menyadari, bahwa ternyata, benar lho, ada begitu banyak orang yang nasibnya demikian. Selama ini saya bukannya tidak melihat kenyataan ini. Saya lihat semuanya itu, tetapi saya selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, yang tidak harus diperhatikan apalagi dipikirkan dan direnungkan. Toh itu juga bukan urusan saya.
Pengalaman seperti ini bukan saja terjadi sekarang, tetapi juga sudah terjadi, bahkan dilihat dan dialami oleh Yesus semasa hidupnya. Karena itu, muncullah kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin, seperti yang diceriterakan dalam bacaan injil hari ini.
Ada seorang kaya yang hidup dalam kemewahan. Pakaiannya halus, memakai jubah terbaik dan  selalu bersukaria setiap hari. Sementara itu, di dekatnya, Injil katakan, di dekat pintu rumahnya, berbaring Lazasarus, seorang yang sangat miskin dan sakit-sakitan.
Bila kita memperhatikan injil ini, sebenarnya tidak ada yang salah dengan orang kaya itu. Sebaliknya, pendapat pribadi saya, dia adalah orang kaya yang sangat baik, sangat pengertian dan toleran. Mengapa demikian? Siapakah diantara orang-orang kaya yang mau membiarkan seorang miskin yang penuh luka-luka berbaring di depan pinta rumahnya dan membiarkan dia meminta-minta di sana? Bila tidak ada seorangpun yang mau melakukan itu, orang kaya dalam injil malah sebaliknya, dia tidak mengusisr lazarus, dia malah membiarkan lazarus untuk tinggal di sana.
Seandainya tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukannya, pertanyaannya, mengapa setelah meninggal dia dibiarkan menderita di alam maut? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab.
Hemat saya, alasan mendasar mengapa orang kaya itu dibiarkan menderita di alam maut karena dalam kemewahan dan kelimpahannya, dia tidak mau membantu sesamanya yang menderita. Dia bukannya tidak melihat orang miskin itu. Dia melihatnya, dia memang tidak mengusirnya, tetapi sayang, dia tidak mau membantu orang itu. Hatinya sedikitpun tidak tergerak untuk menolong. Dia begitu kaya, punya banyak makanan dan minuman, karena itu memberi sepiring makanan dan segelas air pasti tidak akan membuatnya bangkrut. Dia membiarkan orang lain yang tinggal di dekatnya meninggal dalam kemiskinan padahal dia sanggup membantunya. Kekayaannya membuat hatinya tertutup untuk melihat penderitaan sesamanya. Dia tidak menggunakan kekayaannya untuk menolong orang yang menderita, dia tidak menggunakan hartanya untuk membantu orang lain, untuk membebaskan mereka dari penderitaan mereka, dia tidak memakai kemampuan yang dia punyai untuk memberikan harapan hidup kepada sesamanya yang memerlukannya. Itulah salahnya orang kaya itu dan karena itulah dia harus menderita di alam maut.
Di sekitar kita, ada begitu banyak orang yang menderita, yang sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan kita. Di sekitar kita, di dekat kita, di pintu rumah kita, ada begitu banyak orang yang tidak mempunyai apa-apa lagi untuk hidup. Bukan saja orang yang memerlukan makanan dan minuman, tetapi juga orang yang membutuhkan perhatian, kasih sayang, cinta, membutuhkan untuk didengarkan dan dihargai sebagai manusia. Melihat semuanya itu, apa tindakan kita. Apakah kita membiarkan mereka begitu saja seperti yang dilakukan oleh si orang kaya dalam injil hari ini, ataukah kita tergerak untuk membantu mereka.
Semoga cerita tentang si kaya dan lazarus benar benar membukan mata hati kita untuk mau melihat penderitaan sesama kita dan tergerak untuk membantu mereka, semampu kita. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

" Foto " 5200 Orang Jadi Model Telanjang Masal

 Kalo di Indonesia seru juga ya..... Fotografer terkenal di dunia dan seniman Spencer Tunick mengubah ikon Sydney Opera House menjadi sebuah instalasi telanjang disebut 'Mardi Gras', bagian dari Sydney Mardi Gras untuk 2010. Kegiatan tersebut diikuti 5200 orang (pria dan wanita) dan semuanya Telanjang alias Bugil. Walaupun katanya mengedepankan unsur 'Seni', tapi yang namanya bugil ya.. tetap bugil...Berikut Foto-fotonya:

Contoh Diet Karbo - Diet Karbohidrat Rendah

Diet karbohidrat (karbo) merupakan jenis diet yang menekankan pada pengurangan asupan karbohidrat dalam tubuh. Beberapa contoh diet karbohidrat yang populer adalah: Diet Keto: Diet ini melibatkan mengurangi asupan karbohidrat hingga hanya 5-10% dari total kalori harian dan meningkatkan asupan lemak hingga 70-80% dari total kalori harian. Diet ini bertujuan untuk memaksa tubuh memasuki keadaan ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Diet Paleo: Diet ini menekankan pada makanan yang mirip dengan yang dikonsumsi oleh manusia purba, seperti daging, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet ini biasanya rendah karbohidrat, tetapi bukanlah diet karbohidrat yang sangat ketat seperti diet keto. Diet Atkins: Diet ini melibatkan fase pertama yang sangat ketat, di mana asupan karbohidrat dibatasi hanya hingga 20 gram per hari. Fase ini diikuti oleh fase-fase yang lebih fleksibel, tetapi tetap membatasi asupan karbohidrat. Diet ini bi

Trik Mendapatkan Alamat Email Dari Search Engine

Mempunyai banyak teman di internet adalah sebuah berkah yg luar biasa dan patut disyukuri. Banyak teman banyak rezeki, itu istilah yang tepat. Tapi sebanyak-banyaknya teman, contohnya di Facebook, paling-paling juga hanya bisa ratusan. Tetapi kalau kita orang yang beken dan punya tampang spt artis, itu perkara lain. Tapi kalau kita yang hanya “wong cilik”, nampaknya sebuah mimpi mempunyai ribuan “fans”. Banyak teman biasanya diikuti dengan banyaknya alamat email yang dikoleksi dari mereka. Alamat email yg banyak merupakan sebuah aset yg sangat berharga. Satu email bisa menghasilkan $1-$10 jika dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. Masalahnya jika anda mengalami kesulitan untuk mendapatkan alamat email yang banyak dari teman-teman, saya punya kiat alias tips atau bahkan boleh dibilang sebuah trik. Tips dan trik yg saya kenalkan untuk mendapatkan alias mengumpulkan alamat email yg saya ajarkan sangat sederhana, cara untuk mencari dan mendapatkan alamat email kali ini pasti