TEMPO Interaktif, Jakarta - Google Fast Flip jadi bintang pada konferensi teknologi informasi yang diselenggarakan TechCrunch50 di San Francisco. Senin malam lalu, Marissa Mayer, Vice President of Search Products and User Experience Google Inc, mengumumkan bahwa Fast Flip menjalin kerja sama dengan 36 penerbit. "Struktur web menyebabkan konsumsi berita bermigrasi dari koran ke artikel individual," kata Mayer.
Fast Flip merupakan format lain dari Google News. Di sini Google mengambil screenshot halaman web yang berisi berita dari 36 mitranya, seperti The New York Times, The Washington Post, Newsweek, BusinessWeek, Techcrunch, Esquire, dan BBC.
Format baru ini terlihat keren, mirip majalah yang dilihat secara horizontal. Tak hanya itu, Fast Flip juga berbeda dengan media online, yang jika ingin memindahkan halaman harus menunggu proses loading. Produk buatan Google ini beroperasi cepat tanpa menunggu proses yang lama. Selain itu, pengguna dapat menelusuri berita dari situs mitra Google. Artikel disusun berdasarkan penulis favorit, artikel terfavorit, rekomendasi artikel, headline, topik, dan lainnya.
Para pembaca bisa dengan cepat melompat dari satu artikel ke artikel lainnya hanya dengan menggeser panah. Bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan ketika kita membuka halaman web. Hal ini sesuai dengan nama Fast Flip, yaitu membolakbalikkan halaman secara cepat. "Sehingga Anda dapat dengan cepat melihat melalui banyak halaman sampai menemukan yang menarik," kata Krishna Barat, pengembang Fast Flip.
Kerja sama tersebut dirancang saling menguntungkan. Para penerbit memasok feature atau berita ringan. Fast Flip menampilkannya dengan diiringi ruang untuk beriklan. Dari hasil iklan, Google memberikan sebagian keuntungan kepada para penerbit.
Fast Flip menjadi langkah terbaru Google dalam meningkatkan hubungan dengan penerbit. Maklum, selama ini banyak cercaan yang ditujukan kepada Google, yang dianggap mengambil keuntungan dari artikel media cetak yang diunduh ke Internet. Akibatnya, dalam tiga tahun terakhir pendapatan iklan media tradisional merosot sebesar 29 persen. Di sisi lain, penghasilan Google naik sebesar 4 persen.
Sebelumnya Google menawarkan kepada penerbit media cetak sistem untuk men-charge para pembaca yang mengakses bagian dari situsnya. Sementara itu, penerbit masih berharap pembaca datang ke situsnya, di mana mereka dapat memasarkan iklan tanpa perlu memberikan ke Google.
"Ini aksi keseimbangan," kata Martin Nisenholtz, pengawas The New York Times versi digital. Menurut dia, Fast Flip memiliki halaman antarmuka yang kaya dan menarik. Hal ini menjadi kekuatan baru yang selama ini mereka tidak miliki.
Google berharap layanan terbarunya membuat pembaca online lebih menikmatinya. Jika hal ini terjadi, kata Krishna, Google dapat menunjukkan lebih banyak iklan untuk menarik orang. "Mulai saat ini industri penerbitan menghadapi tantangan baru," katanya.
Comments
Post a Comment