Menurut Anda dimana letak kebahagiaan itu???
Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.
Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya:
“Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah.”
Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka.
Pengendara motor itu berkata kepada istrinya:
“Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”
Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka:
“Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok.”
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya:
“Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing.”
Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.
Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada.
Pada jaman dulu hiduplah seorang pemuda yang mencari letak/arti kebahagiaan. Setelah mengembara dan bertanya sana-sini, dia belum juga puas mendapatkan jawaban, sampailah ia bertemu dengan seorang kekek ahli shufi dan terus bertanya di mana letak kebahagiaan itu.
Sikakek pun bilang akan memberi tahu jawabanya setelah pemuda tersebut membuatkan danau dengan air yang sangat jernih. Tanpa membuang waktu, diturutinya omongan si kakek. Siang malam pemuda tersebut menggali tanah hingga terbentuklah sebuah danau dengan air yang sangat jernih.
Kemudian pemuda itu pun mendatangi si kakek, bilang kalau danau dengan air yang jernih telah siap. Sayang nya begitu kakek datang ke danau, hujan turun dengan lebatnya. Air yang tadinya jernih berubah keruh. Pemuda itupun mencari akal bagaimana supaya air danau tetap jernih biarpun dalam hujan. Akhirnya dia menemukan cara, dibangun nya tembok di sekeliling danau supaya air dari luar tidak masuk ke danau. Setelah dia pikir berhasil, si kakek pun dipanggil lagi
Si kakek datang dan melihat air begitu jernih, namun air menjadi keruh kembali begitu kakek memberi lobang pada tembok yang mengelilingi danau. Pamuda itupun mencari akal lagi, bagaimana supaya air tetap jernih, dan dia menemukan cara. Bertahun2 ia bekerja, digali kembali danau tersebut hingga ke titik tanah paling dalam, dengan begitu apapun yang terjadi air akan tetap jernih.
Bersama dengan itu, si pemuda pun menemukan jawaban. Sesungguhnya letak kebahagiaan itu berada di dasar hati paling dalam. Dengan ikhlas dan berlapang dada menerima apapun yang terjadi dalam kehidupan ini.
Comments
Post a Comment