Kanan kiri depan belakang
Semuanya cantik dan tampan
Hanya kebingungan karena takut salah
Mencari yang terbaik namun bisakah ?
Hiruk pikuk orang-orang mewarnai suasana pasar malam saat itu. Banyak jenis makanan dan minuman yang dijual. Masing-masing menawarkan rupa dan rasa yang berbeda. Banyak pendapat orang mewarnai situasi saat itu, masing-masing mengatakan bahwa disanalah yang paling enak, disitulah yang paling enak. Bagaimanapun juga rasa enak dari makanan ditentukan oleh diri kita sendiri, belum tentu berasa enak bagi orang lain, berasa enak juga oleh kita. Begitu juga dengan ukuran kenyang atau tidaknya kita, masing-masing memiliki ukuran sendiri-sendiri. Ada yang harus makan sampai 5 piring untuk merasakan arti sebuah kenyang, ada yang hanya makan setengah piring sudah merasakan kenyang sekali. Itulah kehidupan yang tidak dapat disamakan antar satu dengan yang lain.
Memilih makanan yang enak atau tidak sama saja dengan memilih pasangan hidup. Kita tidak bisa percaya saja dengan apa yang orang lain katakan tentang dirinya, harus kita sendiri lah yang harus mengenalnya. Baik, tampan, cantik, romantis, kaya, ramah, sifat keibuan, peduli, dll adalah suatu rentetan pendapat orang yang relatif, dimana kesemuanya itu tidak pernah akan usai. Selalu ada yang lebih karena di atas langit selalu ada langit yang lebih tinggi lagi.
Semuanya cantik dan tampan
Hanya kebingungan karena takut salah
Mencari yang terbaik namun bisakah ?
Hiruk pikuk orang-orang mewarnai suasana pasar malam saat itu. Banyak jenis makanan dan minuman yang dijual. Masing-masing menawarkan rupa dan rasa yang berbeda. Banyak pendapat orang mewarnai situasi saat itu, masing-masing mengatakan bahwa disanalah yang paling enak, disitulah yang paling enak. Bagaimanapun juga rasa enak dari makanan ditentukan oleh diri kita sendiri, belum tentu berasa enak bagi orang lain, berasa enak juga oleh kita. Begitu juga dengan ukuran kenyang atau tidaknya kita, masing-masing memiliki ukuran sendiri-sendiri. Ada yang harus makan sampai 5 piring untuk merasakan arti sebuah kenyang, ada yang hanya makan setengah piring sudah merasakan kenyang sekali. Itulah kehidupan yang tidak dapat disamakan antar satu dengan yang lain.
Memilih makanan yang enak atau tidak sama saja dengan memilih pasangan hidup. Kita tidak bisa percaya saja dengan apa yang orang lain katakan tentang dirinya, harus kita sendiri lah yang harus mengenalnya. Baik, tampan, cantik, romantis, kaya, ramah, sifat keibuan, peduli, dll adalah suatu rentetan pendapat orang yang relatif, dimana kesemuanya itu tidak pernah akan usai. Selalu ada yang lebih karena di atas langit selalu ada langit yang lebih tinggi lagi.
Yang terbaik itu bukanlah mengikuti apa kata orang dan mengejar langit yang tiada batas. Hidup kita ada batasnya, maka sudah selayaknya kita menetapkan sampai mana batas kenyang kita. Mencari pendamping hidup yang benar-benar ideal itu hanyalah ada di negeri dongeng karena kita semua diciptakan dengan kelemahan dan kelebihan. Biarkan hati yang memandu diri kita untuk menentukan pendamping mana yang dapat mendampingi kita selalu dalam suka dan duka. Terlebih lagi, berusahalah untuk menilai orang bukan dari penampilan fisik, nilailah dari hatinya.
Seorang teman berkata, bahwa warung makan di dekat kosnya adalah yang paling enak. Meski dia ditawari tempat makanan yang lebih enak. Toh dia tetap saja kembali ke warung makan dekat kosnya. Teman saja berkata, ” Memang ada yang lebih enak, tapi warung makan ini juga enak, sesuai dengan selera saya, murah, dekat lagi.” Lanjutnya, ”Belum tentu warung makan yang dikatakan itu benar-benar enak, apakah akan lebih murah ? sudah jauh-jauh gimana kalau tidak enak ? sudahlah tidak usah dipikirkan, disebelah kos saja sudah ada makanan enak, mengapa harus-harus jauh ?”
Pendamping hidup dapat diandaikan seperti warung makan yang diutarakan seorang teman. Apakah kalau dia lebih cantik atau lebih tampan dari pendamping saya pasti akan lebih bisa memahami saya apa adanya ? Apakah jika dia lebih macho atau lebih seksi dari pendamping saya pasti bisa lebih sabar ? Apakah jika dia yang lebih tinggi dari pendamping saya pasti rumah tangga yang saya bangun dengannya akan lebih damai ? Sejujurnya setiap hidup yang kita jalani akan memiliki kesulitan masing-masing, daripada mengejar sesuatu yang tidak ada batasnya, marilah kia belajar untuk bersyukur atas pendampingan pasangan hidup kita sekarang ini.
Salam Hangat
Comments
Post a Comment