Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Rm. Victor Bani

„Percaya a la Thomas“

Renungan Minggu Paskah Kedua – Minggu Kerahiman Ilahi – Tahun C 11 April 2010 Kis 5,12-16; Why 1,9-11a.12-13.17-19; Yoh 20,19-31 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Injil hari ini berbicara tentang penampakkan Yesus kepada para murid-Nya, khususnya kepada Thomas. Ketika para rasul sedang berkumpul, entah untuk apa, tiba-tiba Yesus menampakkan diri kpd mereka. Meskipun, seperti penampakkan-penampakkan sebelumnya, awalnya mereka belum yakin, tapi toh pada akhirnya mereka tahu dan lantas percaya, bahwa Dia benar-benar adalah Yesus. Itupun setelah Yesus menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Ketika penampakkan ini diinformasikan kepada Thomas, yg kebetulan waktu itu tidak ada bersama para murid lain, Thomas tidak percaya begitu saja. Tentu ada diantara kita yang akan menyalahkan Thomas, mengapa dia tidak mau percaya. Mengapa dia menolak mentah-mentah: “Sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku ti

Yerusalem, lihatlah Rajamu

Renungan Minggu Palma – Tahun C – 28 Maret 2010 Bacaan Perarakan: Luk 19,28-40 Yes 50,4-7; Flp 2,6-11; Luk 22,14-23,56 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Ketika memasuki kota Yerusalem, 2000 tahun yang lalu, dengan menunggangi seekor keledai muda, Yesus disambut bagaikan seorang Raja Agung. Di belakang-Nya berlarian mengikuti Dia begitu banyak orang sambil bersorak-sorai: „Hosana, Putera Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan“. Di samping kanan dan kiri-Nya berjalan menyertai-Nya tidak sedikit orang sambil membawa ranting-ranting daun. Mereka mengelu-elukan Dia sebagai Raja bangsa Yahudi. Dan di depan-Nya berdiri menyambut-Nya para penduduk Yerusalem, tak terbilang jumlahnya, yang menghamparkan pakaian mereka di jalan sebagai ‚karpet merah‘ buat Mesias, Dia yang datang untuk menyelamatkan mereka. Penyambutan yang sungguh-sungguh luar biasa.   Satu minggu kemudian, di tempat yang sama, mereka yang sebelumnya begitu bersemangat menyambut Yesus dan mengagung-agungkan Dia sebagai R

Kembalinya Si Anak Yang Hilang

Renungan Minggu Prapaskah IV – Tahun C – 14 Maret 2010 Yos 5,9a.10-12 ; 2 Kor 5,17-21 ; Luk 15,1-3.11-31 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Dalam salah satu bukunya, Antony de Mello berceritera bahwa suatu ketika Tuhan mengadakan inspeksi mendadak ke surga. Tuhan ingin melihat secara dekat keadaan di sana. Sesudah melihat ke sana kemari dan setelah berbincang-bincang dengan para penghuni dan salah satu penjaganya, Tuhan mendapat kesan bahwa penghuni surga sudah terlalu banyak. „Pasti ada salah urus, pasti ada yang tidak beres“, pikir Tuhan. Lalu Tuhan memerintahkan semua penduduk surga tanpa kecuali untuk dikumpulkan dan menyuruh malaikat Gabriel untuk membacakan hukum Allah yang pertama. Sesudah hukum pertama dibaca, Tuhan Allah berkata: „Siapa yang melaksanakan hukum-Ku yang pertama ini, silahkan angkat tangan!“ Hampir semua penduduk surga mengangkat tangan. Hanya beberapa orang yang tidak mengangkat tangan. Tuhan berkata: „Siapa yang tidak mentaati hukum-Ku ini, segera turun ke

Dosa dan Derita

Renungan Minggu Prapaskah III – Tahun C – 7 Maret 2010 Kel 3,1-8a. 13-15; 1 Kor 10,1-6. 10-12; Luk 13,1-9 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Bagi orang-orang Yahudi jaman Yesus, derita yang dialami seseorang selalu punya hubungan dengan dosa yang pernah dibuatnya. Makin banyak dan berat derita yang dialami, tandanya, banyak dan berat pula dosa yang pernah dibuat orang tersebut. Makanya ketika beberapa orang Galilea dibunuh Pilatus yang lalu mencampurkan darah mereka dengan darah korban yang mereka persembahkan dan ketika delapan belas orang lainnya tewas karena tertimpa menara dekat kolam Siloam, vonis orang-orang Yahudi: mereka adalah para pendosa berat dan nasib sial yang mereka alami, setimpal dengan dosa yang telah mereka perbuat. Berbeda dengan pandangan orang-orang sebangsa-Nya, bagi Yesus, kematian tragis yang dialami oleh orang-orang Galilea seperti yang diberitakan injil, tidak punya kaitan apa-apa dengan dosa yang telah mereka perbuat. “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebi

Dicobai Iblis? Siapa Takut

Dicobai Iblis? Siapa Takut …!! Renungan Minggu Prapaskah I – Tahun C – 21 Februari 2010 Ul 26, 4-10; Rm 10,8-13; Luk 4,1-13 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD   Bacaan Injil hari ini berbicara tentang pencobaan Yesus di padang gurun. Berbeda dengan penginjil Markus yang tidak mengatakan berapa kali Yesus dicobai dan dalam hal-hal apa saja Dia diuji, dalam dua Injil lainnya, Matius dan Lukas, kita tahu, bahwa Yesus dicobai sebanyak tiga kali. Setelah berpuasa selama 40 hari dan 40 malam, laparlah Yesus. Dan iblis tahu hal itu. Dengan cerdiknya dia manfaatkan situasi ini, dan katakan kepada Yesus: „Kalau Engkau benar-benar Putera Allah, suruhlah batu-batu ini menjadi roti.“ Sebagai Putera Allah, merubah batu menjadi roti tentu bukan merupakan pekerjaan yang susah. Segampang orang membolak-balikkan telapak tangan, demikian juga merubah batu menjadi roti, bagi Yesus. Sangat mudah. Tetapi apakah Yesus begitu saja menuruti bujuk rayu s

Surat Gembala Prapaska 2010

Renungan Minggu – Minggu Biasa VI – Tahun C – 14 Februari 2010 Yer 17, 5-8; 1 Kor 15, 12. 16-20; Luk 6, 17. 20-26   (dibacakan sebagai pengganti kotbah, dalam setiap Misa, Sabtu/Minggu,13/14 Februari 2010) Saudara-saudari Umat katolik Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, 1. Hari Rabu mendatang kita memasuki masa puasa, masa pentobatan untuk menyongsong Hari Raya Paskah. Selama masa Prapaskah kita diajak untuk mendalami tema pentobatan yang sudah kita pilih, yaitu “Mari bersama-sama melawan kemiskinan”. Tema ini dipilih karena kemiskinan adalah tantangan iman yang amat mendesak untuk ditanggapi dan dilawan. Angka-angka mengenai kemiskinan berikut ini dapat memberikan gambaran kepada kita, betapa mendesaknya tantangan iman ini: di tanah-air, di antara kita masih banyak saudara-saudari kita yang tergolong miskin. Menurut angka resmi ada 32,57 juta orang miskin di Indonesia. Di wilayah Keuskupan Agung Jakarta ya

Penjala Ikan menjadi Penjala Manusia

Renungan Minggu – Hari Minggu Biasa V – Tahun C – 7 Februari 2010 Yes 6,1-2a. 3-8; 1 Kor 15,1-11; Luk 5,1-11 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD Bacaan Injil hari ini mengisahkan panggilan para murid pertama setelah mereka gagal menangkap ikan semalam suntuk. Berbeda dengan ceritera panggilan dalam Injil-Injil lainnya, penginjil Lukas menampilkan kisah panggilan ini dalam gaya yang dramatis. Sesudah berusaha menangkap ikan semalam suntuk tanpa hasil, para murid bertemu dengan Yesus yang baru selesai mengajar orang banyak. Perjumpaan ini membawa para murid pada pengalaman iman yang sangat mengesankan dan tak terlupakan. Atas perintah Yesus, sekali lagi mereka menebarkan jala ke danau meskipun semula mereka enggan melakukannya. Apa yang mereka dapatkan, sungguh di luar perkiraan. Mereka bukan saja berhasil menangkap sejumlah besar ikan, bahkan jala merekapun mulai koyak, tak sanggup untuk menampung semuanya. Keberhasilan ini menyadarkan mereka bahwa dalam diri Yesus ada suatu ‚alternatif‘ l

Nabi diterima dimana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri

Renungan Minggu – Hari Minggu Biasa IV – Tahun C – 31 Januari 2010 Yer 1,4-5. 17-19; 1 Kor 12,31-13,13; Luk 4,21-30 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD Bila kita melihat kembali perjalanan hidup Yesus sejak dilahirkan hingga wafat-Nya di kayu salib, terutama pada tiga tahun terakhir hidup-Nya, saat Dia berkeliling untuk mengajar, untuk mewartakan Injil dan untuk menyembuhkan penyakit orang banyak yang datang kepada-Nya, bisa dikatakan bahwa Yesus adalah salah seorang tokoh yang semasa hidup-Nya bukan saja dicintai, dicari-cari, dikagumi dan diidolakan, tetapi sekaligus ‚dibenci‘ dan tidak disukai oleh banyak orang. Ada banyak contoh dalam keempat Injil yang bisa kita jadikan sebagai bukti. Saya sebutkan dua diantaranya: Yang pertama: Kelahiran Yesus di Betlehem bukan saja mendatangkan kegembiraan dan sukacita bagi kedua orang tua-Nya, Maria dan Yusuf, bagi para Malaikat, para Gembala dan orang-orang Majus dari Timur bahkan seluruh dunia, tetapi juga membawa ketakutan, kec

Mukjizat Kana: Cara Peduli Sesama ala Maria dan Yesus

Renungan Minggu – Hari Minggu Biasa II – Tahun C – 17 Januari 2010 Yes 62,1-5; 1 Kor 12,4-11; Yoh 2,1-11 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD Sadar ataupun tidak, kita semua merupakan bagian dari suatu masyarakat, entah itu di tempat di mana kita bekerja maupun di tempat di mana kita tinggal. Karena kita adalah bagian dari masyarakat, maka mau tidak mau, suka ataupun tidak, kita mesti terlibat di dalam kehidupan bermasyarakat kita. Persoalannya, bagaimana caranya kita lakukan itu? Maria dan Yesus, dalam bacaan Injil hari ini memberikan suatu contoh yang sangat bagus untuk kita. Bersama dengan putranya, Yesus, yang datang dengan murid-muridNya, dia menghadiri sebuah upacara pernikahan, di kota kecil Kana. Kana adalah salah satu desa di wilayah perbukitan Galilea, berjarak kurang lebih 14 KM dari Nazareth, tempat Yesus dibesarkan. Entah karena salah perhitungan atau entah karena apa, tiba-tiba tuan rumah kehabisan anggur. Kehabisan anggur bagi orang-orang Yahudi, apalagi itu terjadi dalam
Renungan Minggu – Hari Raya Penampakan Tuhan – Tahun C – 3 Januari 2010 Yes 60,1-6; Ef 3,2-3a. 5-6; Mat 2,1-12 Oleh: Rm. Victor Bani, SVD Pertanyaan kecil untuk memulai renungan Minggu ini: Percayakah anda bahwa perjumpaan atau pertemuan dengan seseorang yang mempunyai pengaruh dan kharisma yang kuat bisa merubah sikap dan jalan hidup anda? Kalau ada diantara anda yang tidak percaya karena belum pernah mengalami hal itu, mungkin anda bisa belajar dari kisah nyata ini. Beberapa tahun yang lalu, ada seorang pengusaha di India yang sangat kaya, tapi terkenal karena pelitnya. Meskipun mempunyai harta yang melimpah, dia tidak pernah mau membantu orang lain. Ketika dimintai sumbangan, dia selalu punya segudang alasan untuk menolak: kurang mendidik, bantuan bisa membuat orang menjadi malas bekerja dan bergantung pada orang lain, usahanya sedang tidak lancar dan begitu banyak alasan lainnya. Suatu ketika, tanpa sengaja dia berjumpa dengan Ibu Teresa dari Kalkuta. Meskipun pertemuan itu