Variasi Ruang Dalam Rumah Berperabot Simpel
Perabot bergaya simpel memang mudah dirawat. Namun, sifat simpelnya kerap menjebak kita pada kesan membosankan. Bagaimana mengakalinya?
Mengakali perabot simpel, masalah itulah yang dihadapi pasangan Teddy dan Agustini saat hendak mendandani rumah mereka. Sebelumnya, Teddy memang telah 'menabung' perabot. "Saya suka perabot yang gayanya simpel. Tapi saya juga tidak mau rumah jadi terkesan membosankan karena kesederhanaan perabot itu." Atas dasar itulah, Nurul Syahri, sang arsitek rumah tersebut, mendandani rumah dengan konsep minimalis modern. "Karena perabotnya sudah pas dengan selera pemilik rumah, saya mencoba bermain dengan dinding dan lantai ruangan," jelas arsitek lulusan ITB ini.
Misalnya, ruang keluarga yang bersebelahan tanpa sekat dengan ruang makan. Warna hijau muda yang menjadi pusat pandang ruang keluarga tersebut menjadi aksentuasi yang manis. "Warna dinding ruangan sengaja dikontraskan dengan dinding rumah yang berwarna krem. Saya beri kontras yang kalem, disesuaikan dengan karakter pemilik rumah." Nurul juga menghidupkan sebuah dinding di sebelah ruang tamu dengan material batu bata. "Dengan ceruk sebagai tempat hiasan dinding, batu bata bisa jadi sesuatu yang artistik."
Lantai teras sengaja dibuat berjenjang untuk menghilangkan kesan monoton dari lahan yang rata.
Dekorasi ruang tamu yang sederhana tampil manis karena paduan serasi perabot kayu dan lantai parquet. Dinding bata menambahkan kesan hangat dan artistik.
Meski tak dipisahkan dari ruang makan, namun dapur kering ini tampil berbeda dengan atap parquet dan lantai marmer berwarna gelap.
Pintu-pintu kaca pun dipasang di sebelah ruang keluarga dan ruang makan. "Pintu kaca ini bisa dibuka lebar-lebar, sehingga membuat ruang dalam seakan menyatu dengan taman," beber Nurul. Atap yang dibuat tinggi juga mendukung aliran udara yang masuk dari pintu kaca tersebut, sehingga ruang makan dan ruang keluarga menjadi tempat berkumpul yang adem. "Mereka yang duduk-duduk di bawah pun bisa tetap memantau kegiatan di lantai atas karena ruangan ini konsepnya mezzanine, tak terpisah dengan lantai di atasnya."
Soal lantai, Nurul berkreasi dengan menghadirkan level. "Lantai kami buat berlevel atau berjenjang. Tujuannya semata untuk menghilangkan kesan monoton saja. Tanah rumah ini, sih, sebenarnya rata." Selain level, materi lantai pun divariasikan dengan pemakaian materi marmer dan parquet (baca: par'kei). Parquet, lantai yang terbuat dari papan kayu lapis, mampu menghadirkan kesan sejuk dan bersih. "Baik marmer dan parquet, memiliki kesan alami, sehingga merupakan perpaduan yang serasi."
Jadi, dengan sedikit kreativitas, Anda juga bisa kok 'menghidupkan' rumah Anda!
Kesan santai pada ruang keluarga ini dihadirkan lewat lsofa bambu dan karpet.
Berbeda dengan lantai atas yang santai, lantai marmer pada ruangan ini memberi kesan megah. Dinding hijau muda serta taman mampu memberi kesejukan bagi mereka yang berkumpul di ruang tersebut.
Ruang makan dan ruang keluarga dibuat dengan konsep mezzanine. Selain agar sirkulasi udara mengalir lancar, penghuni dapat memantau kegiatan di lantai atas dari lantai bawah.