Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Safety Car

Balapan F1 di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi baru saja dimulai, dan tiba-tiba pada lap pertama tersebut, mobil Mercedes yang dikemudikan oleh juara dunia F1 tujuh kali, Michael Shumacher melintir dan pebalap Force India, Liuzzi yang muncul dari belakang tidak melihat dan langsung menabrak mobil Schumy tersebut. Hal ini memaksa Safety Car keluar untuk memandu balapan.
Keberadaan Safety Car di balapan F1 pertama kali dilakukan di GP Kanada di tahun 1973. Namun, ketika Safety Car tersebut masuk balapan menjadi kacau, hal ini karena belum adanya peraturan yang memandu pebalap dalam kondisi di bawah safety car tersebut. Akibatnya setelah balapan di Kanada ini Safety Car tidak lagi digunakan. Barulah pada tahun 1993, Safety Car kembali diperkenalkan, di mana safety car tersebut berkontribusi pada balapan di Brazil dan Inggris.
Di tahun 1996  Mercedes Benz memperkenalkan mobil Safety Car yang lebih canggih dan melaju dengan kencang. Dan sampai sekarang FIA sebagai otoritas paling tinggi di F1 tetap memakai pabrikan Jerman ini sebagai mobil safety car. Pada musim 2010 ini pabrikan Jerman tersebut memperkenalkan mobil Safety Car yang paling canggih dari yang pernah ada. Safety car itu tak lain adalah si sayap terbang Mercedes-Benz SLS AMG 6.300 cc atau yang dikenal dengan sebutan Si Sayap Terbang karena pintunya kalau dibuka akan membentuk sepasang sayap.
1290400325553172574
Si Sayap Terbang dilihat dari sisi depan, sumber: http://www.carshowp.com
Menurut detiksport.com Si Sayap Terbang ini diilhami mesin AMG berkapasitas 6.300 cc berkonfigurasi V8. Dengan mesin besarnya, sport car SLS AMG mampu memuntahkan tenaga sebesar 571 Hp dengan torsi 650Nm. Sementara performa mesin sangarnya membuat bodi SLS AMG berlari 0-100 km per jam hanya dalam waktu 3,8 detik. Sementara untuk konsumsi bahan bakar sedan sport SLS AMG membutuhkan 13,2 liter untuk jarak 100 km.
Menurut sebuah situs, Mercedes-Benz AMG F1 Safety SLS ini juga memiliki AMG SPEEDSHIFT DCT 7- sports transmission dengan teknologi double-clutch memiliki empat mode dan memungkinkan perubahan gigi cepat dengan hampir tidak ada gangguan. Dalam mode manual  perubahan gigi bisa dilakukan dalam 100 milidetik. Wah cepatnya!
1290400477259699462
Si Sayap Terbang dilihat dari belakang, sumber: http://www.carshowp.com
Untuk mengemudikan mobil Safety Car yang canggih ini tentu diperlukan driver yang handal dan berpengalaman. Dari tahun 2000 sampai sekarang mobil Safety Car dikemudikan oleh Bernd Maylander, seorang mantan pebalap DTM dan Formula Ford berkebangsaan Jerman.
Kehandalan dan pengalaman serta harus lulus test yang dilakukan oleh FIA merupakan syarat mutlak menjadi pengemudi Safety Car. Anda bisa mebayangkan seperti yang terjadi di balapan F1 di Jepang tahun ini di mana star harus dipandu oleh Safety Car. Dengan kondisi trek yang banyak air hujan dan jarak pandang yang sangat pendek, tentu sebuah mobil yang berada di depan mobil canggih, mobil balap F1, harus lebih kencang dari mobil F1 itu sendiri dan tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Misalnya bila safety car berhenti tiba-tiba di atas trek atau keluar lintasan tentu mobil-mobil F1 yang berada di belakangnya akan terkena dampak tabrakan beruntun atau keluar trek.
Tak percuma mobil seharga 2,4 milyar ini dijadikan mobil Safety Car karena memang sangat canggih dan memenuhi ekspektasi terhadap sebuah teknologi dalam bidang automotif.