Indonesia Fashion Week 2012
Indonesia Fashion Week (IFW) kembali pada 23 hingga 26 Februari 2012, bertempat di Jakarta Convetion Center, Jakarta, tepatnya di tiga tempat berbeda, yaitu: Plenary Hall, Assembly Hall, dan Lobby Utama. Indonesia Fashion Week 2012 dijanjikan memberikan wawasan dalam industri fashion Nusantara melalui pameran, kompetisi, workshop, dan seminar yang menampilkan ikon fashion dunia.
Pameran IFW 2012 disajikan dalam suasana modern dengan deretan booth futuristik sebagai simbolis dari produk fashion Indonesia yang dapat memenuhi selera modern berstandar internasional namun tetap otentik tradisional. Pameran ini merupakan perayaan mode Indonesia yang beragam dan dinamis dimana menyajikan kekayaan dan kreativitas fashion di Indonesia. Dengan menampilkan fashion Indonesia sebagai tema utama, hal ini diproyeksikan menempatkannya untuk memiliki tren sendiri tanpa mengikuti tren dari pusat-pusat mode lainnya.
Lebih dari 40 fashion show akan digelar selama empat hari berturut-turut menampilkan desainer terkenal, desainer independen, dan juga desainer pemula. Ali Kharisma, Ardistia Dwiasri, Carmanita, Irna Mutiara, Ida Royani, Ghea Sukasah, Defrico Audy, Musa, Fery Sunarto, dan Anne Avantie, adalah beberapa nama yang akan menghiasi daftar desainer papan atas Indonesia dalam fashion show ini.
IFW 2012 akan dibagi menjadi tiga zona. Zona Cendrawasih akan menghadirkan antara lain: gaun malam, gaun cocktail, gaun pernikahan tradisional dan internasional, pakaian Muslim, manufaktur tekstil, dan mode pakaian siap pakai. Lobi Utama akan menjadi tempat untuk fashion etnik kontemporer, fashion display, instalasi tren mode, dan berbagai kompetisi. Asembly Hall menyajikan dengan distro kontemporer, fashion avant garde, aksesoris (sepatu, tas, perhiasan, dan lainnya), pakaian siap pakai, pakaian anak-anak, dan pakaian pria. Batik yang merupakan kreativitas dari budaya Indonesia dan mulai mendunia akan bergabung dengan produk asli Indonesia lainnya seperti tenun, lurik, jumputan, tenun ikat, sasirangan, kebaya encim, kain berbahan rotan, dan masih banyak lagi lainya.
Selain menjadi arena yang menampilkan tren fashion terbaru, IFW 2012 juga akan menekankan kegiatan kontak bisnis diantara sesama pemangku fashion dan desain. Akan ada pula sejumlah seminar tentang industri kecil dan industri fashion. Di antaranya adalah seminar produk yang akan menampilkan pembicara dari Norwegia dan Asosiasi Bisnis Indonesia (APINDO), seminar tentang tren fashion yang menampilkan pembicara dari Perancis. Selain itu, juga hadir kompetisi merancang busana siap pakai dengan hadiah utama kesempatan untuk bersaing di Hong Kong Fashion Week.
Indonesia Fashion Week 2012 diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) dan tahun ini IFW 2012 bertujuan untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi Pusat Mode Asia tahun 2015 dan salah satu pusat mode top dunia tahun 2025.
Pentas Dunia
Seperti layaknya Paris, Milan, New York atau London, Indonesia juga punya cita-cita sama, menjadikan negeri ini pusat kota mode dunia. Untuk menuju ke sana, kita harus terlebih dulu menjadi kiblat atau pendikte mode di wilayah Asia. Jadi, tak salah jika perhelatan perdana IFW di Jakarta yang akan datang dijadikan momentum awal bagi perkembangan industri fashion lokal menuju pentas dunia.
Satu hal yang sangat berbeda dari fashion week pada umumnya, di IFW akan ada pameran industri fashion berskala luas. Mulai industri rumahan, kelas menengah hingga bisnis raksasa. Keanekaragaman difrensiasi produk mode juga menjadi isu utama di IFW.
"IFW mengedepankan keragaman budaya lokal dengan gradasi yang lebar, karena inilah kekuatan bangsa kita" ujar Dina Midiani, Direktur IFW. Jadi nanti akan ada banyak tenun, jumputan, lurik, ikat, sasirangan, serat rotan, sarung, kebaya Encim dan batik tentunya. Seluruhnya dikemas dengan cita rasa internasional, karena inilah daya tarik para pelaku bisnis termasuk para buyers dan retailers sesungguhnya.
Pameran Fashion Bersama
Salah satu kriteria yang dipakai dalam seleksi awal yang berlangsung pada 16 Desember silam adalah produk yang bercita rasa lokal, bernilai kreatif, inovatif, punya keragaman dan berkualitas baik. Para fashion advisor yang ikut menyeleksi terdiri dari Amy Wirabudi (pemimpin redaksi InStyle Indonesia dan pengarang buku fashion), Retno Murti (editor fashion dan pengusaha), Ardistia Dwiasri (creative director Ardistia New York), Musa Widyatmodjo (penasehat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia), Elvara Jandini (kolumnis fashion dan desainer), Chitra Subiyakto (creative buyer), Fiki Satari (pengusaha distro), Susan Budihardjo (pendiri dekolah mode Susan Budihardjo), Ninuk Pambudy (redaktur senior Kompas), Tuty Cholid (fashion designer), Jetti R Hadi (anggota Indonesia Islamic Fashion Consortium), Tini Sardadi (pengusaha aksesori rambut dan busana muslim) dan Irma Hardisurya (pemerhati mode).
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 31 show dijadwalkan mengisi kalender IFW. Mulai parade designer oleh anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), pagelaran ready to wear, parade pakaian muslim, kompetisi fashion, pertunjukan siswa-siwa sekolah mode hingga beauty show. Tak cuma itu, "Ajang ini akan melibatkan ratusan fashion desainer yang akan menjadi parameter pencapaian para perancang Indonesia, mulai pemula hingga senior," tutur Amy Wirabudi, Ketua Umum Indonesia Fashion Week 2012.
Namun, IFW tak melulu menjual image belaka, Dina Midiani menambahkan, "Kami tak cuma focus pada penjualan ritel, tapi juga berkewajiban membawa para pelaku bisnis fashion ini, dari hulu ke hilir, untuk maju bersama dalam mempersiapkan diri menuju pasar global" ujarnya
Comments
Post a Comment